Jember, Xposfile – Sejak beberapa hari kemarin, beredar dikalangan wartawan Jember sebuah video tindakan penganiayaan yang dilakukan di ruangan kamar mandi Lapas Kelas 2A Jember. Pelaku dan korban penganiayaan tersebut diduga sesama warga binaan (narapidana). Video berdurasi kurang lebih 36 detik tersebut dengan jelas sengaja direkam.
Tampak dalam video itu, lelaki bercelana pendek loreng memukul seorang pria gundul berperawakan gemuk . Seorang pria lainnya memakai kaos putih bercelana hitam tampak berusaha agar tindak penganiayaan tersebut tidak terlalu “brutal”.
Sementara seseorang yang membawa ponsel berkamera, dengan leluasa merekam tindak penganiayaan tersebut. Saat terjadinya penganiayaan itu, korban penganiayaan nampak sama sekali tidak memberikan perlawanan. Ia bahkan sampai jatuh tersungkur di lantai.
Informasi yang berhasil dihimpun wartawan, penganiayaan itu telah berlangsung sebulan yang lalu. Dan warga binaan yang terlibat dalam penganiayaan tersebut telah dipindah ke Lapas Kelas 2A Karanganyar (High Risk) Nusakambangan.
Plh. Kalapas Kelas 2A Jember Sarwito, membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Tapi yang melakukan pemukulan, dan yang merekam, pada hari video itu terekspos. Dari Direktorat Jenderal (Kemenkumham RI) sudah memindahkan keduanya ke Lapas High Risk Nusakambangan,” kata Sarwito saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Minggu (3/10/2021) siang.
Sarwito mengatakan, video itu tersebar sejak sekitar Kamis (27/9) kemarin.
“Kemudian 2 orang itu (pelaku pemukulan dan perekam), langsung malamnya (Kamis) dipindah dan Jumat Pagi sudah sampai di Lapas kelas IIA Karanganyar (High Risk Nusakambangan),” katanya
Lebih lanjut Sarwito menjelaskan, tidak hanya dilakukan pemindahan. Sejak Sabtu (2/10) hingga besok Senin (4/10), Inspektorat Jenderal Kemenkumham RI juga telah turun ke Jember untuk melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut .
“Yang dilakukan Tim Inspektorat (Inspektorat Jenderal Kemenkumham RI) ke Jember, yang sebelumnya kami (Lapas Kelas 2A Jember) didatangi juga oleh Dirjen Keamanan dan Ketertiban sebelumnya,” urai pria yang juga menjabat sebagai Kalapas Bondowoso ini.
Rumor yang santer beredar, penganiayaan tersebut terkait penagihan transaksi jual-beli narkoba di dalam Lapas
“Penyelidikan itu, dalam rangka mengklarifikasi adanya video yang beredar dan secara pemberitaan terindikasi peredaran narkoba dan sampai terjadilah kekerasan (penganiayaan dalam lapas) itu,” sambungnya.
Sarwito juga menjelaskan, penyelidikan kasus tersebut tidak hanya dilakukan Tim Inspektorat Jenderal Kemenkumham RI, namun juga dilakukan gabungan bersama Kantor Wilayah (Kemenkumham Jawa Timur).
“Saat ini masih melakukan klarifikasi yang dilanjutkan besok Senin. Masih proses. Karena Minggu libur, dilanjutkan besok (Senin) untuk mencari kebenaran itu (penganiayaan dalam lapas Jember),” katanya.
Video tersebut juga telah diposting di media sosial oleh akun facebook Forum Pengamat Pemasyarakatan 5 hari lalu. Berikut adalah link fb nya : https://fb.watch/8p8uCX6FZe/
Baca Juga :
- https://www.xposfile.com/saksi-kunci-skandal-pemerasan-di-lapas-jember-meninggal-saat-dirawat-di-rs/
- https://www.xposfile.com/penanganan-skandal-pungli-narkoba-lapas-jember-belum-jelas/
- https://www.xposfile.com/tim-dirjen-kemenkumham-periksa-lapas-jember/
- https://www.xposfile.com/dugaan-jual-beli-fasilitas-di-lapas-jember-jadi-sorotan-nasional/
Terpisah, Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Nasional Anti Narkoba dan Obat Terlarang (DPC Granat) Kabupaten Jember dengan tegas menyampaikan somasi dan klarifikasi atas adanya video adegan penganiayaan sesama narapidana di Lapas Jember.
DPC Granat Jember menduga antara lain; pertama, ada upaya penganiayaan oleh seorang narapidana terhadap narapidana lain di dalam Lapas Jember. Kedua, kasus penganiayaan tersebut dilakukan tepatnya di dalam Blok A Lapas Jember dan diduga kuat ada pembiaran kasus penganiayaan oleh petugas Lapas Jember seperti KPLP maupun Kepala Binadik. Dan yang ketiga, ada dugaan keteledoran dan tidak disiplinnya pengawasan petugas Lapas Jember serta tidak tegas dan tidak ketatnya penjagaan oleh petugas Lapas Jember.
“Kami menduga kuat adanya kekisruhan dan penganiayaan yang diduga karena persoalan transaksi narkoba di dalam Lapas Jember. Indikasinya juga melibatkan oknum petugas Lapas Jember,” tandas Ketua DPC Granat Jember Rio Christiawan, Minggu (3/10/2021).
Dengan muncul dan beredarnya video penganiayaan dan kasus penganiayaan narapidan di dalam Lapas Kelas II-A Jember tersebut, Granat Jember menyikapi hal itu sangat mencoreng kelembagaan Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.
“Kita mendesak agar kasus penganiayaan itu ada tindakan disiplin sesuai aturan hukum yang berlaku baik terhadap oknum petugas, oknum pejabat Lapas, maupun narapidana serta siapapun yang terlibat. Kanwil Lapas Jatim juga harus tegas dalam mengatasi kasus ini, jangan seperti kasus sebelumnya,” tegasnya.
Pewarta : Kustiono Musri