Jember, Xposfile – Rasa penasaran publik Jember terhadap keseriusan Pemerintahan Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Firjaun Barlaman “mbenahi” Jember agar tidak mendapat julukan Kabupaten Jeglongan Sewu seperti sebelumnya, mulai terjawab dengan digarapnya proyek pengaspalan di beberapa ruas jalan.

Sejak dilantik 26 Februari lalu, hingga saat ini menjelang 250 hari atau 8 bulan pemerintahannya, realisasi program kerja infrastruktur perbaikan jalan sepanjang 1080 km oleh pemerintahan rezim Bupati Hendy ini dinilai lambat oleh sebagian kalangan. Meski sebenarnya Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA)terus mengebut pembangunan infrastruktur tersebut bersama dengan rekanan yang telah menjalani kontrak kerja.

Seperti diketahui, Infrastruktur adalah satu fokus pemerintahan Bupati Hendy Siswanto dan Wabup MB Firjaun Barlaman. Namun, yang perlu juga diingat, Jember baru memiliki APBD 2021 setelah DPRD Jember secara aklamasi berhasil menyetujui Raperda APBD yang diusulkan oleh Pemda Jember pada bulan April 2021. Padahal, lazimnya, seperti di pemerintahan daerah Kabupaten lain di Indonesia, pada setiap akhir tahun anggaran, Pemda manapun sudah memiliki Perda APBD untuk anggaran tahun berikutnya.

40 hari sejak dilantiknya Bupati, satu ketukan palu oleh Ketua DPRD Jember M Itqon Syauqi pada Senin malam tepat pukul 22.50, 5 April 2021, menandai peristiwa penting dan bersejarah. Sebuah momen pengesahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jember tahun 2021 melalui proses yang transparan dan terbuka untuk publik Jember.

Sebelumnya, masih segar dalam ingatan publik Jember, hampir 5 tahun sebelum ini, publik Jember disuguhi berbagai atraksi pertarungan kepentingan politis yang tak berujung antara eksekutif (Bupati Faida) dan legislatif (DPRD periode 2014-2019 dan periode 2019-2024) yang mengakibatkan Kabupaten diujung timur pulau jawa ini beberapa kali tidak memiliki Peraturan Daerah (Perda) APBD seperti daerah-daerah lainnya di Indonesia

Menurut Itqon Syauqi, pengesahan Perda APBD kali ini sebenarnya tak semudah yang dilihat publik. Sebab, dalam tahapan pembahasan dan perumusannya membutuhkan waktu dan proses yang dinamis yang melibatkan emosi serta energi dari banyak pihak.

“Satu catatan saya, bahwa APBD ini bukan asal dok! Memang prosesnya sejak KUA PPAS diluncurkan sampai pengesahan barusan, Senin ketemu Senin,” ungkapnya kala itu.

Baca selengkapnya : https://www.xposfile.com/good-will-bupati-wakil-bupati-dan-dprd-jember-hasilkan-apbd-2021-demi-rakyat-jember/

Menurut Politisi muda PKB yang sekarang telah menjabat sebagai Sekretaris DPC PKB ini, banyak dinamika yang terjadi dalam kurun waktu satu pekan proses pengesahan APBD tersebut. Dan tidak sedikit evaluasi yang dilakukan oleh anggota dewan di beberapa komisi di DPRD.

“Cepat dan tidaknya pengesahan APBD tergantung pada political will kedua belah pihak,” tegas Itqon.

Diakui atau tidak, dari fakta yang ada, Haji Hendy dan Gus Firjaun terpantau secara terbuka telah beberapa kali berkunjung ke kantor DPRD sejak dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati. Sebuah pemandangan yang tak pernah ditemui dalam lima tahun pemerintahan sebelumnya.

Sebagai Bupati dan Wakil Bupati serta anggota DPRD yang sama-sama dipilih oleh rakyat untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah, memang seharusnya ada kerjasama dan komunikasi yang baik antar keduanya tanpa menunjukkan superioritas masing masing.

Sejak pihak eksekutif menyerahkan naskah KUA-PPAS, badan anggaran DPRD bersama tim anggaran Pemkab Jember melakukan pembahasan secara maraton selama seminggu, bahkan hingga larut malam. Beberapa kali dalam forum pembahasan itu juga diikuti langsung oleh Bupati.

“Alhamdulillah, saya terharu dengan semangat dari legislatif ini. Saya apresiasi kepada DPRD Jember atas kesungguhan membahas APBD ini bersama. Jika semangat ini dilanjutkan, insya Allah perbaikan Jember bisa dipercepat,” ujar Hendy saat ditemui wartawan, Selasa, 6 April 2021.

Sebelumnya, pada tahun 2019 dan 2020, Jember tidak memiliki APBD dalam bentuk Perda hasil kesepakatan eksekutif dan legislatif. Dua tahun berturut-turut, Jember hanya menggunakan payung Peraturan Bupati dalam menjalankan APBDnya. Hal ini imbas dari hubungan yang tidak harmonis dari bupati sebelumnya, Faida, dengan DPRD Jember. Puncaknya, ketika pada awal 2020, Jember tidak memiliki anggaran sehingga ASN dan honorer sempat tidak menerima gaji lebih dari sebulan.

“Ternyata teman-teman legislatif betul-betul ada kesungguhan untuk membenahi Jember ini. Kami sebagai bupati dan wakil bupati yang mewakili masyarakat Jember, mengapresiasi setinggi-tingginya teman-teman legislatif,” tegas Hendy mengapresiasi kerja keras dan semangat anggota dewan dalam proses pengusulan sampai dengan pengesahan APBD 2021.

Meski telah disahkan oleh DPRD, namun finalisasi Perda APBD tersebut berada di tangan Gubernur Jatim. Dan pengesahan oleh gubernur tersebut aturannya harus sudah selesai tak lebih dari dua pekan sejak dikirimkan. Maka, pelaksanaan APBD Jember praktis baru dimulai sejak APBD tersebut disahkan pada akhir April 2021.

6 bulan pasca pengesahan APBD 2021, Plt Kadis BMSDA Jember, Rahman Anda mengungkapkan jika saat ini sudah ada 250 titik proyek dengan status pengadaan langsung (PL) yang telah selesai dikerjakan. Proyek dengan pola PL adalah proyek pemerintah dengan anggaran maksimal 200juta.

”Kalau yang proyek PL ada 257 paket sudah selesai dikerjakan,” katanya saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Senin (25/10/2021).

Rahman juga menyebutkan untuk proyek dengan status lelang tahun tunggal telah selesai dilelang sebanyak 62 titik. Bahkan telah dikerjakan sebanyak 5 titik.

Kelima titik tersebut tersebar dari wilayah pelosok desa hingga wilayah perkotaan.

”Antara lain ruas jalan Nusa Indah – Cendrawasih, jalan Sukorejo – Karangsono, jalan Nogosari – Curah Malang, ruas jalan Sumber Salak – Suren, yang terakhir di ruas jalan di Desa Kesilir,”katanya.

Saat ini, salah satu ruas jalan yang tengah proses pengerjaan adalah jalan Bedadung – Bengawan Solo (jembatan Semanggi). Kemudian akan disusul pengerjaan ruas jalan Jawa, Kecamatan Sumbersari.

“Itu yang di (jalan) bengawan solo juga termasuk lelang tahun tunggal,”kata Rahman.

“Berikutnya akan dikerjakan yang di jalan Jawa. Dan kita sudah melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh PK 5 (pedagang kaki lima). Mereka siap libur 3 hari selama proses pengaspalan, yang sisanya (proyek tahun tunggal) masih ada waktu akhir November selesainya,” tambahnya.

Sementara terkait proyek tahun jamak (multi years), Rahman menyebutkan akan memasuki proses lelang pada awal bulan November 2021 nanti dan mulai dikerjakan akhir bulan.

”Proses lelang 3 minggulah, target akhir November ini sudah mulai pengerjaan,” sebutnya.

KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

Hal lain yang patut diapresiasi dari rezim ini adalah sisi keterbukaan informasi publik. Meski belum semua OPD telah benar-benar mau menjalankan keterbukaannya, namun paling tidak, dari OPD PU BINA MARGA & SDA sebagai salah satu OPD yang paling besar mengelola anggaran infrastruktur, sudah bisa disimpulkan arah kebijakan pemerintahan Bupati Hendy dan Wakil Bupati Gus Firjaun jauh lebih transparan dibanding era pemerintahan bupati-bupati sebelumnya. 

Berdasarkan penelusuran xposfile melalui web PPID dari menu PPID Pembantu di Dinas PU Bina Marga, semua orang sudah bisa dengan mudah mendownload dokumen rincian DPA dalam bentuk pdf (Klik tautan file berikut : DPA Bina Marga)

Baca : https://www.xposfile.com/era-bupati-hendy-era-keterbukaan-informasi-publik/

Dari hasil download tersebut, xposfile akhirnya bisa menyajikan untuk pembaca tentang informasi 87 ruas jalan mana saja yang akan dilaksanakan sampai akhir tahun 2021 sbb ;

Pengaspalan Jalan Bedadung

DAFTAR PROYEK PENINGKATAN JALAN KABUPATEN

  1. Pontang – Jatimulyo Kecamatan Ambulu – Rp9.171.636.192
  2. Akses Desa Bagon – Desa Wringintelu – Mlokorejo Rp2.741.559.315
  3. Akses Dusun Besuk Rp569.594.720
  4. Akses Kecamatan Mumbulsari – Karanganyar Rp2.487.468.143
  5. Ambulu – Pontang – Andongsari – Blater – Rp2.535.578.904
  6. Arjasa – Biting – Rp2.189.601.767
  7. Arjasa Calok – Rp1.887.090.385
  8. Arjasa – Darsono Rp2.758.794.486
  9. Badean – Taman Glugoh – Banjarsari – Rp1.776.992.246
  10. Bagorejo – Tembokrejo – Krebet – Rp2.461.670.111
  11. Balung – Gumelar – Kemuningsari Rp2.473.768.626
  12. Balung Kulon – Wonosari – Grenden – Kasiyan Rp2.544.731.766
  13. Baratan – Rembangan – Rp5.935.248.500
  14. Bengawan Solo – Jawa – Rp4.089.988.169
  15. Curahmalang – Sukorejo – Rp2.060.486.604
  16. Cut Nyak Dien – Rp1.106.415.398
  17. Demangan – Karangsono Tanjungrejo – Rp1.051.129.328
  18. Desa Garahan – Rp4.518.180.676
  19. Desa Kertosari -Sumberpinang – Rp968.236.224
  20. Desa Manggisan – Patemon – Pondokdalem – Kramat Sukoharjo – Rp4.228.439.793
  21. Desa Nogosari – Rowotamtu – Rp2.954.869.734
  22. Desa Pakusari – Rp1.576.816.993
  23. Desa Patempuran – Sukoreno – Rp2.182.354.758
  24. Desa Sidomulyo – Rp1.750.968.213
  25. Desa Subo – Bedadung – Rp1.964.422.482
  26. Desa Sumberanget – Sukogidri – Rp2.490.648.147
  27. Desa Sumberjati – Rp2.539.928.210
  28. Desa Sumberlesung – Rp1.287.712.627
  29. Desa Sumbersalak – Suren – Rp2.378.401.006
  30. Dr Soebandi – Rp3.104.405.923
  31. Dsn Krajan-Candi Deres Desa Purwoasri – Rp1.099.096.389
  32. Gajah Mada – Nusantara – Rp3.614.218.567
  33. Gambirono – Paleran – Rp1.435.983.815
  34. Gelang – Pringgowirawan – Yosorati – Sumberagung – Rp3.069.853.929
  35. Inner Ringroad Sumbersari – Rp2.676.920.033
  36. Jalan Jatimulyo – Jatisari – Rp2.601.561.288
  37. Jaring – jaring Balung – Tutul – Karangsemanding – Curahlele – Rp2.441.773.586
  38. Jaring – jaring Kencong – Jombang – Cakru – Paseban – Rp3.077.067.588
  39. Jaring – jaring Puger – Mojosari – Menampu – Kalimalang – Rp4.516.791.608
  40. Jaring – jaring Wuluhan – Ampel – Lojejer – Tamansari – Rp2.348.136.267
  41. Jatiroto – Jatikoong – Jambesari – Gunung Gambir – Rp3.794.184.295
  42. Jelbuk – Panduman – Sucopangepok – Rp933.102.179
  43. Jelbuk – Sumberwaru – Sukokerto – Rp2.398.018.980
  44. Jenggawah – Mangaran – Curahtepas – Rp4.345.720.492
  45. Jenggawah – Tempurejo – Mumbulsari – Rp3.559.186.348
  46. Jubung – Kaliwining – Rambipuji – Rp1.898.655.399
  47. Kamal – Darsono – Bintoro – Rp1.880.507.376
  48. Karanganyar-Petung – Rp951.096.202
  49. Karangrejo-Bagorejo Rp1.008.368.274
  50. Kemuning – Rayap – Rp1.019.236.288
  51. Kertonegoro – Jatisari – Karanganyar – Rp1.125.066.422
  52. Kertosari – Antirogo – Rp3.756.901.748
  53. Klompangan – Curah Rejo – Rp381.485.482
  54. Klompangan – Wirowongso – Kranjingan – Rp7.066.933.930
  55. Kotok – Subo – Sumberjeruk – Rp2.405.135.039
  56. Krajan -Ampeldento – Banjarejo – Rp2.297.301.903
  57. Krajan Ledokombo – Slateng – Rp1.521.853.923
  58. Letjen Suprapto ( Lanjutan ) – Rp1.850.968.339
  59. Lingkar Timur Sumberjambe – Batas Bondowoso – Rp4.458.879.235
  60. Madura – Pajajaran – Rp1.947.722.461
  61. Mayang – Kalisat – Ajung – Rp3.204.352.199
  62. Menampu – Gumukmas – Mayangan – Kepanjen – Rp2.539.728.809
  63. Menuju PP Al – Qodiri – Rp401.865.508
  64. Merpati – Rp1.708.840.159
  65. Mrawan – Tegalwaru – Sidomukti – Seputih – Rp2.536.890.506
  66. Nusa Indah – Cendrawasih – Rp2.300.894.908
  67. Paleran – Umbulsari – Gunungsari – Umbulrejo – Rp3.301.184.222
  68. Pasar Tanjung – Talangsari – Rp7.126.485.006
  69. Pecoro – Curahmluwo – Rp515.804.652
  70. Plalangan – Sumberanget – Pakma – Rp2.453.668.101
  71. Pomo – Sabrang – Sumberejo – Rp3.237.117.191
  72. Pondokjoyo – Semboro – Sidomekar – Sidomulyo – Rp3.771.931.167
  73. Poros Kencong – Wringinagung – Ngampelrejo – Padomasan – Rp2.953.139.232
  74. Rambigundam – Dukuhmencek – Serut – Suci – Rp2.368.386.143
  75. Ring Road Selatan – Wirolegi – Rp4.763.257.219
  76. Ringroad Utara – Rp2.826.016.232
  77. Sempolan – Pace – Mulyorejo – Harjomulyo – Rp4.392.947.401
  78. Sidodadi – Pondokrejo – Curahtakir – Sanenrejo – Rp3.300.916.921
  79. Sira’an – Tisnogambar – Temambong – Rp2.118.099.677
  80. Sukojember – Sucopangepok – Rp1.609.743.034
  81. Sukorejo – Karangsono – Rp1.010.318.277
  82. Sukorejo – Paleran – Rp1.577.569.994
  83. Sukoreno – Tegallo – Rp2.116.030.674
  84. Sukosari – Cumedak – Ledokombo – Rp2.814.140.506
  85. Sumbersalak – Sumberbulus – Karangbireh – Rp1.970.520.490
  86. Tanggul Wetan – Selodakon – Darungan – Rp3.544.039.629
  87. Yasinat – Kesilir – Tegal Banteng – Rp1.905.266.408

Sumber : Web PPID Jember  – Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Jember.

Oleh : Kustiono Musri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back To Top