Upss….Bolanya Sudah Masuk Dewan

Posted on

Jember – Beberapa saat setelah rezim berganti ke pasangan Bupati Hendy & Wakil Bupati Gus Firjaun, issue tentang olahraga Jember mulai menghangat.

Diawali dengan gonjang ganjing issue tentang keinginan sekolompok pegiat olahraga yang menginginkan adanya MuscabLub KONI dan berlanjut dibeberapa hari terakhir tentang suksesi Ketua ASKAB PSSI Jember.

Kedua issue itu tak bisa dilepaskan dari lingkaran kekuasaan. Dan aroma politik dari kedua issue tersebut tak lagi bisa dihindari.

Apalagi dari kedua issue itu, beredar nama Sutikno, Ketua Askab PSSI yang segera berakhir masa jabatannya di bulan Mei ini. Dan publik Jember paham, diarena Pilkada 2020 yang lalu, Sutikno berada dilingkaran calon yang akhirnya dilantik sebagai Bupati baru, Hendy Siswanto.

Dan berikutnya, makin santer aroma politiknya ketika muncul nama Tri Sandi, politisi Partai Demokrat anggota Dewan di Komisi A DPRD Jember yang kebetulan juga sebagai anak menantu Bupati, maka semakin liarlah spekulasi publik. Baik melalui medsos maupun media mainstream.

Terlebih, menjelang kongres pemilihan Ketua Askab PSSI Jember akhir bulan ini, tidak hanya Tri Sandi sang anak mantu Bupati saja yang mendaftar sebagai bakal calon, tetapi ada juga politisi lainnya yang ikut meramaikan bursa pemilihan yakni sesama anggota dewan, Ardi Pujo Prabowo, politisi partai Gerindra, juga sesama partai pengusung Bupati Hendy. Ia adalah mantan Ketua DPRD Jember periode 2014-2019 yang menggantikan Ketua DPRD sebelumnya Thoif Zamroni.

Selasa siang (4/8/2021), sejumlah pemilik klub dan pegiat sepak bola ramai-ramai mendatangi Komisi D DPRD Jember. Mereka mengatasnamakan kelompoknya sebagai Aliansi Pecinta Sepak bola.

Kedatangan mereka ke Komisi D untuk menyampaikan keluhan mereka terkait keberadaan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Jember yang dianggap selama ini carut marut di bawah kepemimpinan Sutikno.

Dalam rapat yang dipimpin oleh politisi PDIP Edy Cahyo Purnomo atau akrab dipanggil Ipung, mereka mengungkap jalannya roda organisasi yang menaungi olah raga sepak bola di Kabupaten Jember selama 4 tahun terakhir.

Joni Budi Utomo alias JOB, pemilik klub Macan Putih sebagai anggota sekaligus voter (pemilik suara) mengaku tidak mendapatkan informasi yang cukup dari pengurus Askab PSSI Jember.

“Dalam rapat anggota tahunan (tiba-tiba saja) sudah dibentuk nama-nama komite pemilihan dan komite banding,” katanya.

Job juga mengaku tidak tahu proses pemilihan ketua Askab Jember. Sehingga dalam forum itu ia meminta kepada DPRD Jember agar membubarkan komite-komite yang telah dibentuk.

”Dibubarkan, karena itu lebih fair, karena orang-orang sepak bola adalah orang-orang yang sportif, respek dan fair play,” katanya.

”Kita pengen cari sosok-sosok (Ketua Askab) yang berkualitas. (Sepak bola) Jember ini empat tahun tanpa prestasi tanpa pembinaan,” imbuhnya.

Disinggung tentang kedatangannya ke DPRD ini terkait dengan salah satu bakal calon Ketua Askab PSSI, Joni menjawabnya dengan kalimat diplomatis.

”Semua bisa berspekulasi apapun, tapi saya menjawab disini, memang ada beberapa yang menjadi tim suksesnya caketum, tapi banyak voter-voter itu yang tidak ada kaitannya sama sekali,” elaknya.

”Saya tekankan disini pertemuan ini untuk menyelamatkan sepak bola Jember, hanya itu saja tapi diluaran bisa apa saja” pungkasnya.

Sementara, Sekertaris Komisi D DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo usai memimpin rapat dengar pendapat menyampaikan pendapatnya kepada sejumlah awak media, sebagai wakil rakyat, pihaknya hanya akan menampung semua aspirasi masyarakat termasuk dari para pegiat sepak bola.

“Komisi D hanya memfasilitasi pertemuan audiensi,” kata Ipung.

Carut marut persepak bolaan harus segera diselesaikan termasuk permasalahan Persid sehingga dibutuhkan peran pemerintah baik Bupati maupun DPRD namun bukan bagian dari intervensi kepada organisasi sepak bola.

”Persid muncul dualisme kepemimpinan sampai tidak bisa ikut liga kemarin. Kalau tidak ada penyelesaian, ini sudah berapa lama,” katanya.

”Pemerintah harus ada. Bukan harus masuk mengkondisikan (Askab), tapi ini sebagai jalan tengah,” sambung Ipung.

Komisi D juga tidak mau terjebak dalam dinamika pemilihan ketua Askab yang sedang berproses. Diketahui, dari 3 bakal calon yang muncul, dua diantaranya Ardi dan Tri Sandi adalah sesama politisi anggota DPRD.

Lebih jauh Ipung berharap agar bisa terpilih ketua Askab yang paham sepakbola dan dapat mengangkat derajat sepak bola Jember.

”Harapan seperti yang dikatakan pemilik klub tadi, bahwa Ketua Askab yang paham betul tentang sepak bola sehingga sepak bola di Jember lebih baik ke depan,” pungkasnya.

Sumber Berita : Humas Media Centre PWJ

Pewarta : Kustiono Musri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.