Xposfile – Jember

Seremonial penutupan Gambar Calon Bupati Faida (Petahana) di 30an Mobil Ambulance dilakukan oleh Plt Bupati Jember Kiayi Muqiet Arif dengan disaksikan Pimpinan DPRD Jember dan unsur Forkompimda lainnya hari ini Sabtu, 3 Oktober 2020.

Hal ini seperti menjawab keraguan publik Jember terhadap netralitasnya sebagai Plt Bupati. “Bersamaan dengan awal saya sebagai Plt Jember, (mulainya masa kampanye), banyak hal yang menjadi sorotan. Dan yang paling disoroti adalah gambar-gambar petahana di mobil-mobil terutama mobil Ambulance” terang Muqiet pada sejumlah awak media.

Menyikapi itu, Muqiet mengaku sudah melakukan rapat-rapat dengan Bawaslu dan stake holder lainnya untuk menentukan rincian tentang barang /fasilitas apa saja yang tergolong sebagai APK (Alat Peraga Kampanye) yang perlu ditertibkan dan mana yang tidak perlu.

“Sekarang kita sudah melakukan sesuai dengan saran dari Bawaslu untuk menutup gambar petahana yang ada di Ambulance. Ada 240 ambulance di Kabupaten Jember, hari ini kita melaksanakan untuk 30 unit ambulance. InsyaAllah 2-3 hari selesai” ujarnya.

“Selain ambulance, ada kendaraan perpustakaan, bis Pemkab, tentunya juga di beberapa instansi berupa baner baner dan sebagainya akan kita tertibkan” tambahnya.

Polemik penutupan Gambar Petahana yang terpasang di banyak fasilitas negara selama ini (terutama ambulance) sempat menjadi issue liar ditengah publik Jember beberapa hari terakhir.

Baca : https://www.xposfile.com/dprd-gerak-cepat-bareng-bawaslu-tutup-gambar-faida/

Sebelumnya Rabu (1/10), sejumlah anggota DPRD bersama Bawaslu melakukan sidak gambar petahana yang masih terpasang dimobil ambulan dan kemudian menutupnya dengan plester hitam.

Bawaslu sendirti sebenarnya juga telah mengeluarkan instruksi untuk menertibkan sejumlah gambar petahana di fasilitas milik negara, “Kami sudah menghimbau kepada Plt Bupati untuk menertibkan sejumlah gambar petahana yang masih menempel disejumlah tempat, termasuk di ambulan dan dinas-dinas,”ujarnya ketua Bawaslu Thobroni.

Dan terhadap adanya potensi “perlawanan” oleh salah satu oknum sopir Ambulance melalui medsos, Thobroni dengan lugas menjawab “Kalau menghalang-halangi, yaa tinggal lapor polisi. Menghalangi penyelenggara negara, ada konsekuensi hukum,” tegasnya kemarin pada sejumlah awak media.

Namun, salah satu media online, Tapal Kuda.Net sore harinya justru menarasikan kegiatan anggota DPRD bersama Bawaslu kemarin sebagai tindak pidana Perusakan. Judulnyapun provokativ. “Viral, Dijember Anggota DPRD Rusak Ambulans Desa Bergambar Bupati Faida”.

Provokasi tak hanya di judul, di alinea pertama tertulis, “ Sungguh menyedihkan, anggota DPRD jember merusak ambulans desa yang menjadi program pemerintah Kabupaten Jember dalam melayani masyarakat desa di tengah wabah covid-19”

Sebuah akun Facebook bernama Jember Bergelora juga memposting status dengan melampirkan momen foto saat Ketua Bawaslu dan David Handoko Seto menutup gambar foto Faida di mobil ambulance.

“Ya Ya Allah sampek segitunya benci kepada ibu FAIDA
Ingat….Rakyat saat ini cerdas dlm memilih atau menentukan sikap,,,jangan lah karena beda pilihan membuat persahabatan dan persaudaraan putus

Kalau masalah Foto/Gambar paslon siapapun di tempel di mana mana bahkan drmh rakyat jember sendiri,,klau tdk mau memilih pasti tidak akan di pilih

Percaya Lah,,bahwa Rakyat Jember itu cerdas dan tidak bisa di iming-imingi oleh apapun,,jangankan Hanya Foto/Gambar,,sekalipun di berikan uang,,klau Rakyat tdk mau memilih,,Paslon siapapun tdk akan di pilih oleh Rakyat

Mari jaga Kondusifitas Jember tercinta ini,,siapapun yg menang tetap BUPATI Rakyat Jember
S A L A M—–G E L O R A INDONESIA

Terpisah, David Handoko Seto mengaku lega sekaligus meng-apresiasi langkah Plt melakukan penutupan gambar petahana di mobil ambulance hari ini.

“Menindaklanjuti Surat Bawaslu, memang idealnya harus seperti itu. Ini bukti Pemkab Netral dan Bawaslu bekerja’ ujarnya melalui telpon selularnya.

Tidak ada sesuatupun yang sulit kalau memang ada kemauan. Buktinya, hanya dalam hitungan hari atau bahkan hitungan jam saja, Kiayi Muqiet sebagai Plt Bupati Jember, mampu menunjukkan kepada semua publik Jember, bagaimana kebijakan pemimpin bisa menyejukkan suasana politik yang semakin memanas menjelang pilkada” tambahnya.

“Hari pertama njabat Plt, beliau datangi gedung DPRD, nyambung silaturahmi dengan Unsur Pimpinan DPRD. Gak perlu diskusi panjang, suasana langsung cair saat itu juga. Hari ini, kita semua juga ikut menyaksikan, langkah Kiayi Muqiet mematuhi aturan dengan menutup gambar petahana yang melanggar aturan, selesailah polemik tentang keberadaan gambar petahana yang nempel diberbagai fasilitas negara” pungkasnya.

Reporter : Ribut Supriadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back To Top