JEMBER – Hanya karena lupa mengupload data, sebanyak 91 orang siswa kelas XII yang berprestasi di SMA Negeri Rambipuji, terpaksa harus kehilangan peluang mengikuti program Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Jember. Orang tua siswa kecewa, karena selain hilangnya kesempatan, anak anak mereka shock berat.
Fakta ini disampaikan beberapa perwakilan wali murid, saat mendatangi SMA Negeri Rambipuji Jember, Senin, 15/2/2021. Perwakilan wali murid ini melakukan dialog tertutup dengan Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah.
Menurut Rohman dan Widodo Tri Armoko, dua orang wali murid kelas XII SMAN Rambipuji, mereka tidak pernah diberitahu pihak sekolah bila ada program perekrutan calon mahasiswa Universitas Jember melalui jalur prestasi siswa, atau yang dikenal dengan jalur Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri ( SNMPTN ). Bahkan ketika akses program itu berakhir pada 8 Februari 2021, para wali murid juga tidak tahu.
” Tahu-tahu 11 Februari lalu siswa diberitahu tidak bisa ikut SNMPTN Unej, yaa langsung shok anak kami,” kata Rohman.
Para wali murid, mengetahui hal itu langsung panik dan mengkonfirmasi ke sekolah. Namun jawaban pihak SMAN Rambipuji, sangat mengecewakan. Alasan gagalnya 91 orang siswa mengikuti SNMPTN Unej, hanya karena petugas IT lupa mengupload daftar sejumlah 91 siswa yang meminati seleksi itu.
” Sudah kami tanya, mereka bilang lupa upload. Kok mudah sekali bilang gitu, kenapa gak mikir itu haknya anak, dan peluang masuk Unej,” kata Widodo Tri Atmoko.
Menurut Widodo, dialog di Aula SMAN Rambipuji Senin siang, pihak sekolah tidak menunjukkan itikad baik untuk memediasi dengan Unej, agar mengirim data kembali. Wali murid justru diarahkan ke perguruan tinggi negeri yang tidak dipilih para siswa.
Menyikapi hal ini, para perwakilan wali murid menyatakan akan membawa persoalan tersebut ke Pemerintah Propinsi Jawa Timur, karena SMA Negeri Rambipuji di bawah naungan Dinas Pendidikan Propinsi Jatim.
Humas merangkap Wakil Kepala SMA Negeri Rambipuji, Jember, Nanang Wiyono kepada wartawan mengakui adanya kelalaian tersebut.
” Tidak ada hal lain, ini murni karena kelalaian. Tim IT, terlambat karena lupa tidak mengupload data 91 siswa yang minat jalur prestasi hingga batas waktu,” kata Nanang Wiyono.
Nanang Wiyono menghimbau wali murid, untuk menempuh beberapa jalur lain seperti , SBMPTN, Mandiri, Undangan, atau Bidik Misi.
Pewarta : Kustiono Musri