Jember – Lagi, buruknya manajemen perawatan atau tidak tersedianya anggaran insfrastruktur yang memadai di lingkup Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Jember menjadikan beberapa gedung sekolah diketahui ambruk dalam beberapa tahun terakhir.
Kali ini diketahui atap bangunan lantai dua ruangan Multimedia (Laboratorium komputer) SMPN 1 Jember di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates ambruk, sejak 18 Agustus 2020 lalu.
Beruntung kejadian ini terjadi saat pandemi yang tidak ada aktivitas belajar siswa-siswi di sekolah tersebut, sehingga tidak sampai ada korban. Sejak itu pihak sekolah hanya melakukan perbaikan seadanya, karena keterbatasan anggaran.
Pantauan xposfile bersama sejumlah awak media lainnya di lokasi, diketahui ambruknya atap bangunan sekolah yang lokasinya tepat di belakang Gedung Kantor Pemkab Jember itu karena “blandar” kayu bangunan atap gedung dua lantai yang sudah berdiri sejak lebih 20 tahun itu patah.
Seperti telah diketahui sebelumnya, beberapa gedung ambruk mulai kejadian tahun 2019 di Pendopo Kantor Kecamatan Jenggawah, Ruang SD Negeri Keting 2, SD Negeri Selodakon 3 di Dusun Tegalparon, Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul dan terkahir November 2020 di SDN Rowotengah 03.
Pihak sekolah khawatir bangunan dua lantai itu menimbulkan korban, maka dilakukan perbaikan sekedarnya dengan menurunkan genting dan menggantinya dengan atap terpal plastik, juga sisa-sisa banner kegiatan sekolah. Karena khawatir ikut terdampak dan membahayakan jika digunakan, maka ruangan laboratorium (Lab) Fisika yang berada di bawahnya pun akhirnya juga ikut dikosongkan.
“18 agustus 2020 itu atapnya melorot dan ambruk, ruangan itu adalah Lab Multimedia (Komputer) yang ada di lantai dua, untuk lab Fisika ada di bawahnya. Kami menduga (ambruknya atap bangunan) juga karena faktor usia, karena sejak saya disini (Kepala SMPN 1 Jember) 2004, sudah ada bangunan itu, dan belum pernah ada rehab. Saat kejadian, beruntung tidak ada kegiatan sekolah dan kita berusaha melakukan perbaikan semampunya,” kata Plt. Kepala SMPN 1 Jember Rofikh Anis, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Senin (22/3/2021).
Akibatnya, terpaksa pihaknya harus memindahkan sebanyak 50 unit satu set komputer untuk sementara ke ruangan lain.
“Karena itu aset penting untuk pembelajaran, jadi kami pindah ke tempat lain. Kemudian terkait kerusakan sudah kita foto dan laporkan ke Dinas Pendidikan, dan sudah kami entry data di Dapodik, sejak bulan agustus lalu” sambungnya.
Dengan keterbatasan anggaran dan kekhawatiran kerusakannya semakin parah,”Sementara kami ganti dengan terpal plastik, karena pertimbangan agar bisa sementara bertahan sembari menunggu perbaikan. Alhamdulillah agak awet sekarang,” kata pria yang menjabat sebagai Plt. Kepala Sekolah sejak 2019 itu
Rofikh juga menambahkan, dengan kondisi kerusakan atap itu pihaknya berharap segera ada perbaikan.
“Karena dalam waktu dekat ada pembelajaran tatap muka. Juga kondisi pandemi sekarang kami membutuhkan ruangan yang lebih untuk nantinya dapat menjadi pertimbangan prokes Covid-19,” tandasnya.
Pewarta : Kustiono Musri