Jember – Malam kedua sejak Pendopo Wahya Wibawa Graha ditempati Plh Bupati Hadi Sulistyo, ada suasana yang berbeda dilobby pendopo Jember, Kamis (19/2) malam. Suasana ruangan yang sebelumnya temaram, kali ini terlihat terang benderang. Acara ngobrol bareng Plh Bupati Jember, Hadi Sulistyo dengan sejumlah elemen masyarakat terlihat gayeng. Suasananya terkesan akrab dan sama sekali tidak terlihat formalitas yang berlebihan.
Hadi yang mengenakan kemeja putih celana hitam terlihat santai dan akrab menemui elemen masyarakat. Tampak sejumlah anggota DPRD Jember, mulai Wakil Ketua DPRD Ahmad Halim, Ketua Komisi C David, Nyoman, Mufid dan perwakilan buruh PDP Dwi Agus dkk serta puluhan orang dari elemen Gerakan Rakyat Jember (GRJ) Jumadi dkk, duduk bersama sambil menikmati secangkir kopi hitam di meja.
Keakraban suasana ini juga tak lepas dari hadirnya sejumlah teman Hadi waktu sekolah dulu. Hadi yang asli Jember, arek asli kampung kambingan (Sekarang pasar burung Hotel Dafam) ternyata masih mengingat betul nostalgia dengan teman-teman sekolahnya. Hadi ternyata satu sekolah di SD Sawahan bersama Haji Hendy Siswanto Bupati terpilih. Ia satu SMP di Rambipuji dengan Hasyim Bonar (pensiunan Sekretaris Bakesbang) dan satu kelas di SMAN 1 dengan Kustiono Musri.
Obrolan berlangsung mengalir tanpa formalitas menggunakan pemandu acara apalagi moderator. Selain berbincang masalah kelucuan dan nostalgia masa sekolah, beberapa kali terdengar tentang berbagai topik pembicaraan serius juga disampaikan sejumlah elemen masyarakat kepada Plh Bupati disela-sela canda tawa obrolan. Mulai dari persoalan-persoalan Jember yang belum terselesaikan hingga agenda kedepan yang ingin diciptakan ditengah ketidakpastian kondisi Jember. Salah satunya yang cukup serius yakni tentang persoalan PDP Kahyangan, sopir ambulance dll.
Kepada sejumlah tamu yang hadir, Hadi berharap ada perubahan Jember kedepan. Dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk membenahi kondisi Jember kedepan agar lebih baik. Meski statusnya hanya Plh, namun upaya perbaikan Jember akan terus dilakukannya dengan selalu melakukan koordinasi dengan pihak inspektorat provinsi. Harapannya, ada pembenahan birokrasi di Jember sesuai dengan peraturan yang seharusnya.
Terkait munculnya sejumlah persoalan carut marutnya sistem birokrasi di Jember, Ia mengakui memang ada persoalan masalah birokrasi yang dilakukan Bupati Faida. Seharusnya semuanya bisa terselesaikan pasca adanya surat dari Gubernur sebab semua kebijakan Gubernur adalah sesuatu yang dibahas secara matang dan sudah sesuai dengan mekanisme yang ada.
Usai melakukan ngobrol bareng dengan masyarakat, Hadi melakukan sesi foto bersama dengan sejumlah tokoh yang hadir dalam ngobrol bareng dengan Plh Bupati tersebut.
Pewarta : Uki Wahyu Saputra