Keberadaan kunci lantai satu Pendopo Wahya Wibawa Graha (Rumah Dinas Bupati) sejak Bupati Faida cuti lebih sebulan yang lalu masih simpang siur kejelasannya.

Kabar yang beredar dan diyakini kebenarannya oleh banyak pihak dan sejumlah anggota DPRD, bahwa ruangan lantai satu pendopo tersebut digunakan untuk menyimpan sejumlah barang bantuan Covid-19 dari pihak ketiga. Ada juga kabar bahwa salah satu ruangan dilantai satu tersebut masih digunakan sebagai ruang kerja oleh suami Bupati Faida meski sudah lebih sebulan cuti sebagai Bupati.

Rumor dan kecurigaan banyak pihak semakin liar ketika muncul informasi bahwa kunci pintu masuk lantai satu pendopo itu dipegang oleh seseorang bernama Silvi yang diduga adalah pegawai RS Bina Sehat (Rumah Sakit Swasta Milik Faida) yang menjadi ajudan Bupati Faida sebelum cuti.

Sebelumnya, kesimpangsiuran pemegang kunci lantai satu pendopo itu juga sempat menghalangi petugas BPK yang akan memeriksa keberadaan bantuan Covid-19 dari pihak ketiga.

Agusta Jaka, politisi muda dari Partai Demokrat menanyakan persoalan tersebut dalam rapat dengar pendapat gabungan Komisi B dan Komisi C DPRD Jember bersama PTSP dan Bagian Umum Pemkab Jember pada Senin siang, 2 November 2020.

Ditengah kondisi fisiknya yang belum sepenuhnya sehat, ia memaksakankan diri untuk hadir dirapat itu meski harus duduk diatas kursi rodanya. Berdasarkan pengalamannya saat bersama semua anggota DPRD melakukan silaturahmi kepada PLt Bupati Kiayi Muqiet Arief di pendopo beberapa waktu yang lalu, sebagai anggota dewan ia mengaku harus rela menunggu di emperan pendopo karena tidak bisa memasuki ruangan lantai satu pendopo yang terkunci. Anehnya, tidak ada satupun staf pendopo yang mengetahui siapa pemegang kunci pintu tersebut.

Agusta kemudian menanyakan hal itu kepada eksekutif yang hadir, namun Adi, Kasubag TU di Bagian Umum Sekreatriat Daerah yang hadir dirapat yang dilaksanakan diruang Bamus DPRD, tidak bisa meyakinkan kepada sejumlah anggota DPRD yang menanyakan keberadaan kunci dan status pemegang kunci gedung tersebut.

Adi yang hadir mewakili Kabag Umum Danang Andriasmara yang tidak bisa menghadiri sendiri rapat itu karena sedang sakit, menjelaskan “Dilantai satu sudah tidak ada barang-barang tersebut. Yang jelas barang-barang itu sudah didata oleh Gugus Tugas” jelasnya.

Mendengar penjelasan itu, pimpinan sidang David Handoko Seto menantang “Kalau memang tidak ada apa-apa, boleh gak kami hari ini ke pendopo, dibukakan kuncinya? “ ujar David.

Atas permintaan tersebut, Adi mengelak dengan alasan tidak memiliki kewenangan. Bahkan ketika diminta untuk menelpon langsung kepada Danang, ia mengaku tidak berani menelpon atasannya karena khawatir mengganggu atasannya yang sedang sakit.

David kemudian menjelaskan apa yang dilihat dan didengarnya sendiri ketika Kiayi Muqiet (PLt Bupati) menelpon Danang, bahwa kunci ruangan itu dibawa oleh seseorang bernama Silvi.

“Menurut pak Adi, Silvi itu staf PTT (Pegawai Tidak Tetap), kalau Katanya Pak Danang (Kabag Umum) waktu itu, ditanya oleh Kiayi Muqiet (melalui telpon), Silvi siapa, ajudannya Ibuk. Itu saya dengar sendiri saat Kiayi Muqiet menelpon Danang didepan saya” ujar David.

“Intinya begini, Pemkab Jember ini Pemkab yang aneh, akeh cubone (banyak demitnya)” pungkas David menutup rapat siang itu.

Usai rapat, didepan sejumlah media Agusta Jaka menyimpulkan “Ini sebagai gambaran bagi kita semua, bahwa kabupaten kita masih seperti ini, bahwa kepentingan pribadi dibawa menjadi kepentingan institusi. Dan ini terjadi sampai hari ini, Meski Bupati Faida sudah cuti, namun anak buahmnya masih lebih patuh pada Faida, bukan pada Kiayi Muqiet sebagai PLt Bupati” keluhnya.

“Amat sangat lucu kalau kuncinya pendopo yang pegang adalah pegawainya (Rumah Sakit Swasta) Bina Sehat” sambungnya.

Terhadap dugaan adanya penyalahgunaan, Agusta meyakini kebenarannya “Kalau mereka tidak bisa memberikan keterangan secara jelas, berarti dugaan sementara kami benar, bahwa di lantai satu (pendopo) itu ada tersimpan bantuan covid-19, ada kantor suaminya faida, dan kuncinya dipegang oleh pegawai BinaSehat” pungkasnya.

Reporter : Kustiono Musri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back To Top