HOT GOSIP. Menunggu “Pelantikan” Pasangan Faida Vian ?

0
588

Jember, Xposfile – Hampir genap setahun pasangan Bupati Hendy dan Wakil Bupati Firjaun Barlaman dilantik paska diputuskan menjadi pemenang Pilkada Jember pada Desember 2020 lalu, seharian kemarin, Rabu 22 Desember 2021, publik Jember kembali dihebohkan dengan gossip “sengketa” hasil pilkada.

Surat yang seolah resmi dari Bawaslu Jatim beredar sejak rabu siang diberbagai WA group. 

Surat ber KOP Bawaslu Jatim yang dinyatakan HOAX oleh Bawaslu Jatim

Tak hanya surat Undangan Bawaslu yang beredar, namun beredar pula tangkapan layar sebuah percakapan di grup WhatApp bernama KPI Jember dari sebuah nomor +6281330497XXX dengan nama dr. Hj. Faida, MMR

Foto tangkapan layar WA Grup

Nomor yang diduga milik Faida, mantan Bupati Jember periode 2015-2020 yang diketahui kalah dalam pilkada 2020 tersebut, meneruskan sebuah pesan berbunyi sbb ;

“Hendik sudah di SK KPU Jember dibatalkan kemenangannya”

“kemenangan hendik dibatalkan. Hendik tidak sah melakukan pekerjaan apapun. Mereka mencoba menghambat proses ini”

Faida Vian yang menang 

SK pembatalan dari KPU Jember per 12 Desember 2021 

Keadilan demokrasi sudah datang 

Dalam percakapan group whatsapp tersebut, tertera jelas, pesan itu diteruskan oleh sebuah nomor pada pukul 11.28. Namun sayangnya, xposfile tidak mendapatkan cukup informasi tentang bagaimana tanggapan anggota grup whatsapp lainnya terhadap pesan yang diteruskan itu.

Namun, berikutnya, xposfile mendapatkan satu gambar tangkapan layar dari sumber lain yang entah dari grup apa, seseorang bernama Lutfi Hakim bertanya ; “Tindak lanjutnya bagaimana bunda @dr. Hj. Faida, MMR ? “ dan kemudian langsung dijawab oleh nomor bernama dr. Hj. Faida, MMR ; “Hendik dan gus firjaun segera diganti pj sampai pelantikan faida vian”

Beredarnya informasi-informasi yang tidak jelas tersebut semakin meyakinkan berbagai pihak, terlebih ketika pada saat yang sama beredar pula foto Faida bersama Vian yang didampingi 2 orang tidak dikenal dengan background layar dengan tulisan Sosialisasi Hasil Pilkada Serentak 2020. Surabaya 22 Desember 2021. Lengkap dengan logo Bawaslu dan KPU disalah satu ruangan.

Tak ayal, informasi itu menjadikan kegaduhan baru di tengah publik Jember terutama dikalangan politisi, wartawan dan aktivis. Terjadi pro kontra. Dan banyak yang percaya namun banyak juga yang meyakini bahwa itu berita hoax. 

Tak cukup hanya dengan menerbitkan siaran pers, Bawaslu Jatim seperti dikutip dari berita JemberNetwork.com, kabar adanya Sosialisasi Hasil Pilkada Serentak Kabupaten Jember Tahun 2020, di sebuah hotel di Sidoarjo, Rabu, 22 Desember 2021 mendapatkan respon Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur.

Bawaslu mengaku sudah mendatangi langsung lokasi acara yang mengundang bekas pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Jember, Faida dan Dwi Arya Nugraha Oktavianto tersebut. 

Komisioner Bawaslu Jawa Timur, Nur Elya Anggraeni mengaku langsung meluncur ke lokasi bersama staf. “Aku siang tadi dari hotel tersebut,” cerita Ely sambil tersenyum kecil.  

Begitu masuk hotel di depan lift, lanjutnya, memang ada papan keterangan di depan lift. Bertuliskan acara Bawaslu di ruang Flamboyan dua. 

Sementara, di undangan yang tersebar melalui medsos tertulis acara dilaksanakan di Flamboyan 1. Menurut Elly, setelah dicek di Flamboyan 1, memang ada acara tepuk tangan dan nyanyi-nyanyi. “Ternyata itu acara ulang tahun,” terang Ely. 

Selanjutnya, mantan jurnalis ini bertanya ke pihak hotel, di mana acara Bawaslu. Pihak hotel menjawab di Flamboyan 2 pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WIB.

Setelah di flamboyan 2, Komisioner Bawaslu Jatim ini bersama staf masuk ke ruangan. “Ternyata sudah tidak ada acara. Kata pihak hotel, acara baru saja selesai,” ujar Ely memberi penjelasan.

Menurut Ely, ia datang ke lokasi sekitar jam 14.00 WIB. Elly mengaku sempat bertanya tentang acara tersebut kepada pihak hotel.

“Setelah dicek dan tanya ke pihak hotel, katanya hanya 5 orang yang hadir,” kata Ely. 

Lebih lanjut Ely mengatakan, kalau dilihat dari foto yang beredar di medsos, kondisi ruangan dan lantai memang sama. Artinya foto tersebut memang diambil di tempat itu.

Info yang diperoleh Bawaslu, ruangan tersebut dipesan oleh seseorang bernama Galih dan Bimo. Namun, belum bisa dipastikan apakah dua lelaki di foto yang mengapit Faida dan Vian tersebut, Galih dan Bimo atau bukan.

Sementara, aktivis senior Nurdiansyah Rahman atau yang lebih populer dipanggil Cak Nunung berpendapat.

“Jika itu hoax, lalu apa tujuannya? Siapa pelakunya? Apa sikap bawaslu ?” ujarnya melalui saluran telpon kamis siang kepada xposfile.

Tentu semua tidak akan terjadi tiba-tiba, lanjutnya,”Ada kemungkinan terjadi skenario dengan tujuan tertentu” sambungnya.

Menurutnya, proses pilkada sudah usai dan secara terbuka sudah ditetapkan oleh KPU

” Artinya sudah syah secara hukum. Hal ini harus ditelisik tuntas, karena bukan tidak mungkin akan menimbulkan kerawanan sosial dan mengganggu stabilitas” pungkasnya.

Pewarta : Kustiono Musri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.