Posisi dan sikap kritis PDI-Perjuangan yang disampaikan melalui rilis resmi di hadapan sejumlah awak media di Kantor DPC PDI-Perjuangan justru mendapat apresiasi dari Bupati Terpilih Haji Hendy Siswanto.
Jember – Sebelumnya, menjelang peralihan kekuasaan Pemerintah Kabupaten Jember dari Bupati dan Wakil Bupati Faida – KH Abdul Muqit Arief kepada pasangan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Hendy Siswanto – KH Muhamad Balya Firjaun Barlaman, PDIP melaksanakan rilis pers dan menyatakan tidak akan masuk ke dalam barisan pendukung Bupati baru Hendy – Gus Firjaun (HSGF).
“Kami tidak menyebut oposisi, tapi bisa menempatkan diri selalu kritis terhadap pemerintahan Hendy dan Gus Firjaun sampai 2024,” kata Widarto, Wakil Ketua DPC PDIP Jember saat menggelar konferensi pers pada Rabu, 10 Pebruari 2021.
PDIP berjanji akan menolak segala bentuk transaksi politik yang umumnya berupa kompensasi bantuan sosial (bansos) dari pemerintah kepada anggota DPRD, tetapi PDIP hanya akan menyetujui penganggaran bansos dalam pembahasan APBD yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat.
“Pola relasi Pemkab dan DPRD harus dibangun sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan tetap saling menghormati. Tetapi, tidak menggunakan politik dagang sapi pemberian bansos sebagai upaya meredam daya kritis,” jelas Widarto.
Widarto menuturkan, parpol juga memiliki peran penting untuk membangun daya kritis masyarakat yang efektif di luar pemerintahan. “Termasuk fraksi PDI-P DPRD Jember, akan bekerja dalam mekanisme checks and balance,” tuturnya.
Dihubungi melalui saluran telpon, Hendy mengaku sedang berada di Surabaya setelah sebelumnya berkunjung ke Pangkalan Udara Abdurachman Saleh MALANG, dan telah membaca berita tentang sikap “oposisi” yang akan diambil Fraksi PDI-Perjuangan di era pemerintahannya nanti.
“Tentunya ini akan bagus sekali, untuk pembelajaran politik bagi kita semua. Terutama bagi diri saya pribadi, karena saya sedang belajar politik, saya berusaha untuk memahami dan memang (saya) harus mengikuti perjalanan politik di Jember ini” katanya menjawab telpon xposfile Rabu 10/2/2021.
Terhadap sikap “oposisi” yang akan diambil PDI-Perjuangan tersebut Hendy mengaku wellcome “Justru harus ada yang begini. Harus ada yang kontrol. Karena kontrol itu kan mengingatkan kita” jelasnya
Ia kemudian mencontohkan, seperti sebuah masakan, produk masakan ahli masakan sehebat apapun harus dicoba dan dicicipi terlebih dahulu sebelum dihidangkan. Dan proses mencicipi itulah yang disebutnya sebagai proses kontrol yang dibutuhkannnya nanti.
“Saya yakin kawan kawan PDI-P itu punya niat yang sangat mulia untuk Jember. Jember harus kita kembalikan bersama-sama pada posisi normal kembali sesuai aturan yang ada” sambungnya.
Tidak hanya kepada Partai Politik, Hendy juga meminta kepada masyarakat umum untuk memberikan kontrol terhadap jalannya roda pemerintahannya nanti “Teman-teman LSM, temen-temen media, masyarakat umum, tokoh masyarakat gak apa-apa, demi untuk Jember. Selama orientiasinya untuk kemashlahatan, untuk kemakmuran Jember, kita pasti Welcome” ujarnya.
“Support itu ada dua kategori, support dalam bentuk pengawasan, mengingatkan, menasehati dan mendukung, semua kita perlukan, tapi saya harap yang cepet, jangan lama-lama” pintanya
Ia menginginkan percepatan dalam segala hal, termasuk dalam kontrol atau kritik terhadap rencana kebijakannya nanti. “Karena kita sudah cukup lama bersedih, kalaupun memang ada kontrol, koreksi, kita akan duduk bersama. Jalan keluarnya bagaimana. Karena kami bukan Superman, kami ingin bekerja di Jember ini menjadi Super Tim. Siapa Timnya ? yaa masyarakat Jember, sopo ae wes ” pungkasnya sambil berkelakar.
Pewarta : Kustiono Musri