Desas-desus pemasangan Lampu Merah depan rumah dinas Wakil Bupati di jalan Gajahmada beberapa tahun terakhir sangat terkait dengan kepentingan RS Binasehat, beberapa hari kebelakang bisa jadi akan segera terkuak.
Terhitung sejak Jumat (26/2/2021) pagi, lampu merah tersebut tak lagi difungsikan. Jalan akses kendaraan dari arah barat menuju kota dan sebaliknya, tak lagi dihadang lampu merah seperti biasanya. Pemisah jalan ditengah jalan Gajah Mada pun sementara ditutup rapat dengan pagar besi.
Issue yang beredar sebelumnya, pemasangan Lampu Merah tersebut tidak disertai dengan kajian AMDAL Lalin seperti seharusnya, namun karena ada kepentingan untuk akses masuk kendaraan ke RS.Bina Sehat dari arah barat, maka Pemkab kemudian memasangnya sekian tahun yang lalu.
Namun, terhadap issue tersebut, selama ini tidak pernah ada satupun pejabat Pemkab Jember yang berani membenarkan ataupun sebaliknya, semua seragam. Tutup mulut. Praktis issue semakin liar.
Sebelum adanya lampu merah tersebut, semua kendaraan dari arah barat yang akan menuju RS.Binasehat memang terpaksa harus memutar dulu di pertigaan Cokroaminoto. Jaraknya cukup jauh, sekitar 1 kilo meter dan harus kembali ke arah barat lagi untuk bisa masuk ke jalan Pelita.
Kepala Dinas Perhubungan Jember, Hadi Mulyono saat dikonfirmasi melalui telpon mengakui pihaknya melaksanakan manajemen rekayasa lalu lintas di simpang 3 sentot bersama Satlantas dengan beberapa pertimbangan, diantaranya untuk mengurangi simpul lalu lintas atau hambatan lalu lintas di jalan Gajahmada yang merupakan jalan Nasional.
Menurutnya, selain itu juga dari hasil evaluasi dan monitoring pengguna jalan yang memanfaatkan potensi yang dari dan ke jalan sentot relatif kecil. Dan yang banyak adalah arah putar balik baik yang dari kota ke kota maupun dari surabaya balik putar surabaya, sementara denga menggunakan APILL semua kendaraan harus berhenti karena fungsi trafik light.
Kondisi di jalan gajahmada, jarak u-turn (memutar) yang bisa dimanfaatkan untuk putar balik ada beberapa dan jaraknya relatif dekat, sehingga dihitung lebih efektif waktu bagi kendaraan pengguna jalan
“ Karena yang tertunda hanya yang berputar balik, sementara kendaraan yang arah lurus tidak perlu berhenti dan antri jalan” tuturnya lewat pesan Whatapp kepada sejumlah awak yang mengkonfirmasinya Jum’at 26/2/2021.
Perubahan lalin ini masih bersifat sementara, “Tetapi ke depan, kita monitor dan evaluasi lagi setelah pelaksanaan” pungkasnya.
Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim mengapresiasi gerak cepat para Kepala OPD Pemkab Jember sejak kendali Kabupaten Jember berpindah dari Faida kepada Plh Bupati Jember Hadi Sulistyo.
“ Alhamdulillah, ternyata pengarahan Plh Bupati Hadi Silistyo senin kemarin untuk tidak menunggu perintah benar-benar dilaksanakan oleh kepala OPD di Jember” ujarnya melalui saluran telpon.
“Langkah penutupan lampu merah ini sebenarnya sudah banyak disuarakan dan di-inginkan banyak pihak, namun selama ini masukan itu tidak pernah didengar oleh Pemkab, syukurlah sekarang sudah ditutup” sambungnya.
Seperti diketahui, sejak pengarahan oleh Plh Bupati Hadi Sulistyo Senin lalu di aula Sudirman, beberapa Kepala OPD langsung bergerak lebih cepat dan tanggap dari sebelumnya. Tercatat Kepala DLH Arismaya yang tiba-tiba membersihkan lapangan Talangsari yang sebelumnya hampir tidak pernah tersentuh.
Berikutnya, Kepala Dinas Sosial Widi Prasetyo, tiba-tiba juga menarik 2 orang Petugas dari Dinas Sosial yang selama ini ditugaskan standby di RS Binasehat untuk melayani masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan. Kabarnya, langkah Kepala Dinas Sosial tersebut juga sudah diikuti oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Capil dengan menarik petugasnya.
Pewarta : Uki Wahyu Saputra
Menurut pendapat saya pribadi sebagai pengguna yg sering menggunakan lampu merah tersebut akan lebih baik lampu merah tetap difungsikan saja seperti semula, jln sentot masih lebih ramai dibanding jln imam bonjol yang ada lampu merah nya juga, dijln sentot ada hotel aston yg biasa digunakan tamu2 penting bahkan pejabat negara juga untuk kepentingan pasien gawat darurat jika akan ke bina sehat arah putar juga terlalu jauh sedang pasien gawat darurat perlu penaganan cepat mengingat jl. Jayanegara klo pagi digunakan untuk pasar, keselamatan pasien tetap utama, selain itu adanya lampu merah tersebut dapat menjadi jalan alternatif ke arah tegal besar tanpa harus putar lewat pasar tanjung, mohon kiranya dipertimbangkan ulang jika akan menutup lampu merah tersebut secara permanen… Trima kasih
Copas dari postingan fb akun bernama Ekasw.
Terkait pelaksanaan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) pada simpang 3 sentot, bersama ini disampaikan beberapa pertimbangan atas dasar pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Status Jalan Gajah Mada sebagai Jalan Nasional, sehingga dipandang perlu untuk membatasi jumlah simpul transportasi
2. Berdasarkan hasil survey pada weekday dan weekend, didapat lebih banyak pergerakan putar balik pada jalan gajah mada dibanding yg mengakses dari dan/atau menuju Jalan Sentot Prawirodirjo. didapat u-turn gajah mada sisi timur sebesar 196 kend/jam, dan u-turn Gajah Mada sisi barat sebesar 178 kend/jam, dimana berpotensi menambah waktu tundaan di traffic light
3. kondisi eksisting penempatan tempat putar balik/u-turn pada Jalan Gajah Mada tidak terlalu jauh, yaitu berjarak 1.171 M, hal ini sama dengan beberapa ruas jalan utama di Kota/Kabupaten lain
4. dari segi waktu tempuh pengemudi dalam mengakses u-turn, didapat waktu yg sama apabila mengikuti penuh siklus Traffic Light dengan total durasi 3 phase selama 94 detik
.
.
#polisi
#jember
#satlantasjember
#lalulintas
#jatimbermasker
#ntmcpolri
#rtmcjatim
#ditlantaspoldajatim
#polantasindonesia
#polantasjatim
–
@jimmy_brotherbox
@ntmc_polri
@dikmaslantaspolri
@roadsafetytozeroaccident
@irsmm.id
@rtmcjatim
@ditlantaspoldajatim
@polantasindonesia
@polantasjatim
@satlantasjember
@polisi_jember
@infojember