Kisah Tentang Arofah

0
563

Ditulis oleh : Sholahudin (Gus Didin)

Hari Arofah adalah hari ketika jamaah haji sedang melaksanakan wukuf di tanah arofah. Semua tempat di seluruh penjuru dunia ini memiliki Hari arofah. Di mekkah ada di Indonesia ada, sesuai waktu masing2 daerah. Hari ini misalkan di Indonesia hari arofah, terkadang di Mekkah masih besok. Disebut hari arofah ini berkaitan dengan kisah Nabi Ibrohim as dengan Nabi Ismail as.

Berbeda dengan Tanah Arofah.. ini cuma ada di mekkah dan berkaitan dengan kisahnya Nabi Adam As dan Siti Hawa.

Ada riwayat menyebut bahwa Nabi Adam As. diturunkan di gunung Adam Peak Srilangka. Ada juga pendapat yg lemah yaitu di Himalaya. Sedang Ibu Hawa diturunkan di jiddah (jiddah artinya nenek) saudi arabia.

Gunung Adam Peak ( Puncak Adam )
Jejak kaki raksasa di srilangka

Ada riwayat yang menyebutkan tinggi tubuh Nabi adam as. 60 dziro)

Menurut riwayat, Nabi Adam As. dan Siti Hawa terpisah dengan jarak ribuan kilometer. Dengan kondisi Ibu Hawa yang sedang hamil, beliau berdua juga terpisah selama 200 tahun, tetapi ada juga yang menyebutkan 100 tahun.

Saat itu Nabi Adam As. diperintah pada setiap bulan dzulhijjah disetiap tahunnya, agar datang ke mekkah untuk melaksanakan thawaf (mengelilingi Kakbah). Kakbah didirikan hikmahnya agar anak adam bila mempunyai salah agar thawaf. Agar diampuni oleh Allah swt.

Setiap tahun siti hawa tinggal di arofah, sedangkan Nabi Adam As. tawaf di kakbah yang jaraknya tidak lebih dari 21km, dan itu terjadi setiap tahun. 

Suatu saat Allah swt. menghendaki  beliau berdua bertemu, selepas thawaf,  Nabi Adam As. berjalan kaki sampai sekitar 6 km disuatu tempat. Dan ditempat itu Nabi Adam As. mencium suatu bau yang pernah ia tahu , tapi lupa itu bau apa, setelah diingat-ingat, beliau sadar bahwa bau itu seperti baunya ibu hawa. Dari situlah Nabi Adam As. kemudian mempunyai harapan bahwa Ibu Hawa masih ada, meskipun telah terpisah ratusan tahun. Harapan itu dalam bahasa arabnya disebut Muna (memakai huruf U). Dan tempat tersebut sekarang disebut dengan nama Mina.

Kemudian Nabi Adam As. mencari sumber dari bau tersebut, sampai sekitar 7 km. Dari Mina, bau tersebut serasa dekat (dalam bahasa arab disebut Zulfa  artinya dekat). Makin didekati, bau tersebut makin kuat tercium (muzdalifah artinya makin dekat) dan sekarang di sebut Muzdalifah ( tempat mengambil krikil utk jumroh). Kemudian Nabi Adam As. terus berjalan sampai pada tanah lapang yang tidak ada satupun pohon yang tumbuh, hanya ada bebatuan dan krikil. Kemudian Nabi Adam As. menoleh ke atas gunung, beliau melihat sosok manusia, dan Nabi Adam As. mengetahui bahwa itu adalah Ibu Hawa ( arofa annaha hawa ). Oleh karena itu tempat itu di namakan tanah arofa. Nabi Adam As. memanggil Ibu Hawa, dan Ibu Hawapun memanggil Nabi Adam As.

Berpisah ratusan tahun, Nabi Adam As. bergegas mendatangi Ibu Hawa, sehingga Nabi Adam dan Ibu Hawa bisa bertemu dan saling mencurahkan kasih sayang. Tempat itulah kemudian yang dinamakan Jabal Rahmah (gunung kasih sayang). Tempat bertemunya Nabi Adam As. dan Ibu Hawa yang kemudian diabadikan dengan dibangun sebuah tugu.

Jabal Rahmah, arafa, saudi arabia

Kisah hari Tarwiyah dan Arofah

Asal mulanya adalah dikala malam tarwiyah (tanggal 8 dzilhijjah). Nabi Ibrohim As. bermimpi seakan-akan ada yang berkata dalam mimpinya : “sesungguhnya Allah swt memerintahmu menyembelih putramu ini” (menurut pendapat yg kuat yaitu Nabi ismail, bukan Nabi ishaq). Kemudian Nabi Ibrohim As. tarowwa ( merenung/mikir-mikir), sebenarnya mimpiku ini dari Allah swt. atau dari syaithan. Sejak pagi sampai sore, Nabi Ibrohim terus berfikir, maka hari tersebut disebut dengan hari Tarwiyah.

Kemudian malam berikutnya, yaitu tanggal 9 Dzil hijjah, Nabi Ibrohim As. bermimpi yang sama dengan malam sebelumnya, maka Nabi Ibrohim As. mengerti (arofa annahu minallah) yakni Nabi Ibrohim As. yakin mimpi tersebut dari Allah swt. Oleh karena itu hari itu disebut hari arofa.

Kisah Yaumin Naher dan Peristiwa Penyembelihan Nabi Ismail as

Pada malam ketiga yaitu tanggal 10 dzul hijjah Nabi Ibrohim bermimpi lagi, maka pada hari tersebut Nabi Ibrohim melaksakanan mimpinya, dan hari itu disebut hari penyembelihan (yaumin naher).

Ketika Nabi Ibrohim hendak mengajak Nabi Ismail as untuk disembelih, Ibu Nabi Ismail as (Siti Hajar) tidak mengetahui maksud sesungguhnya Nabi Ibrohim dan Nabi Ismail, terlebih Nabi Ibrohim menyuruh Nabi Ismail untuk memakai pakaian yang bagus, bawa pisau dan tali. Nabi Ibrohim berkata kepada Nabi Ismail, “ya bunayya khudz al habla”, untuk mencari kayu di syi’bi shabir (lereng gunung shabir). Sesampai di tempat itu barulah Nabi Ibrohim menyampaikan kabar bahwa tujuan kesini bukan untuk mencari kayu, Nabi Ibrohim bercerita kepada Nabi Ismail : “aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu, kemudian ada perintah untukku untuk menyembelihmu. Sekarang coba bagaimana menurutmu? Kemudian Nabi Ismail as menjawab, “Abah, laksanakanlah perintah-Nya, insyaAllah niscaya engkau menemukan aku termasuk orang-orang yang sabar. “ ( yaa abati..sebagaimana dalam surat asshaffat ayat 102 :

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ ١٠٢

Ada 6 pesan Nabi Ismail as  kepada abahnya ;

  1. Kalau mengikatku, yang kuat, agar nanti saat aku disembelih, aku tidak terlalu banyak bergerak.
  2. Singsingkan pakaianmu, jgn sampai kecipratan darahku, kalau sampai kecipratan darah, lalu Ibu saya tahu, nanti pasti akan sedih.
  3. Pisaunya di tajamkan,
  4. Saat Pisaunya dijalankan di leherku, agar dipercepat dalam penyembelihan, agar ringan saat melalui kematian.
  5. Salamku untuk ibuku
  6. Bajuku ini nanti tolong berikan kepada ibuku, sebagai kenang-kenangan untuk ibuku.

Kemudian saat Nabi Ibrohim mendengar pesan putranya, beliau berkata : “ni’mal aunu, anta ya bunayya ala amrillah” (sebaik2 pertolongan, adalah engkau wahai anakku, untuk melaksanakan perintah Allah swt)

Kemudian, setelah beliau berdua siap, saat Nabi Ibrohim mengikat Nabi Ismail, beliau berdua menangis, termasuk para malaikat kagum terhadap keduanya. Saat Nabi Ibrohim telah meletakkan putranya untuk di sembelih, disaat itu putranya berkata, “abah, saya di tengkurapkan saja, kalau abah lihat wajahku, nanti pasti abah tidak akan tega, kalau abah tidak tega maka abah akan kesulitan melaksanakan perintah Allah swt.” Setelah di tengkurapkan, maka Nabi Ibrohim mengambil pisaunya, lalu menjalankan pisau itu di leher Nabi Ismail, tetapi pisau itu tidak mempan. Ternyata pisau itu terbalik, sampai-sampai Nabi Ismail menegur, “bah kok makin lemah, tambah pelan tidak kuat”. Ternyata pisau itu terbalik, maka tidak mempan.

Saat nabi Ibrohim membalikkan pisaunya, maka segera malaikat Jibril turun dengan membawa wedus kibas, untuk menggantikan Nabi ismail, lalu malaikat Jibril takdziman kepada Allah juga ta’ajjub dengan Nabi Ibrohim,  dengan membaca Allahu akbar, Allahu akbar, lalu  Nabi Ibrohim menjawab lailaha illah Allahu akbar, lalu Nabi ismail menyambungnya dengan kalimat Allahu akbar walillahilhamd. Saat itulah Nabi Ibrohim menjalankan pisaunya dengan menengedahkan kepalanya tanpa melihat Nabi Ismail. Berikutnya, malaikat Jibril langsung mengambil Nabi ismail dan menggantinya dengan seekor kambing. Kemudian Nabi Ibrohim melihat, ternyata yang disembelih bukan Nabi Ismail, tapi hanya seekor kambing. Saat itulah Allah kemudian berfirman “qod shodaqta arru’ya

وَنَٰدَيۡنَٰهُ أَن يَٰٓإِبۡرَٰهِيمُ ١٠٤ قَدۡ صَدَّقۡتَ ٱلرُّءۡيَآۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٠٥ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلۡبَلَٰٓؤُاْ ٱلۡمُبِينُ ١٠٦  وَفَدَيۡنَٰهُ بِذِبۡحٍ عَظِيمٖ ١٠٧

“Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan (melaksanakan) mimpi itu. sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik

Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar

Terdapat 5 (lima) versi penyebab Nabi Ibrohim di perintah untuk menyembelih putranya ;

Versi pertama di kitab  Nazhatul Majalis wa muntakhobun Nafa’is karangan syekh asshofury

            وقال أهل الإشارة أن إبراهيم عليه السلام ادعى محبة الله تعالى ونظر إلى ولده بعين المحبة فلم يرض حبيبه بمحبة مشتركة فقيل له اذبح ولدك فلما استسلم قيل له ليس المراد ذبح الولد إنما المراد أن ترد قلبك إلينا فلما رددته إلينا رددنا عليك ولدك والذبيح إسماعيل على الصحيح حكاه القرطبي

ini satu versi, berkaitan dengan tingkatan sebuah mahabbatillah (tingkatan mencintai Allah), karena siapapun yang telah mencapai mahabbatillah ( mencintai Allah,) maka dia tidak akan mencintai selain Allah swt. Sebagaimana dawuhnya seorang wali yaitu Syeh Abu Sulaiman Addarony, saat ditanya bagaimana syekh ketika anda sholat? Beliau menjawab “ sholat  dua rokaat, itu lebih aku senangi dari surga dan seisinya,“  ini karena saat sholat adalah dialoq dengan Allah yaitu kekasihnya, ini tingkatan cinta seorng wali, terus bagaimana kalau cinta para Nabi,? Versi ini menunjukkan titik berat pada suatu  tingkatan dari derajat  para Nabi,

Versi kedua dari kitab aljami karangan syekh syamsuddin alqurthuby, hampir sama dengan versi yg pertama yaitu :

Sesungguhnya Nabi Ibrohim mengaku mencintai Allah swt. Kemudian beliau melihat putranya dengan rasa cinta, gusti Allah tidak ridho cintanya di campur-campur. Lalu dikatakan kepada Nabi Ibrohim sembelihlah anakmu. Lalu Nabi Ibrohim mengambil pisau dan beliau sembelih putranya, kemudian Nabi Ibrohim berdoa, Ya Allah terimalah ini Demi keridhoan-Mu, lalu Allah berfirman, “ wahai Ibrohim tidaklah yg di maksud perintah ini adalah menyembelih anakmu, tapi mengembalikan hatimu padaKu, ketika engkau mengembalikan hatimu padaKu maka Aku kembalikan putramu kepada-mu.

Versi ketiga

Dalam tafsir khozin disebut kitab lubabi atta’wil fi ma’any al tanzil karangan ala’uddin, ali bin Muhammad bin ibrohim yang tersohor dengan alkhozin.

Ketika Nabi Ibrohim bedoa “robbi habli minas shoolihin, Ya Allah, berilah aku anak yang sholih.” Kemudian setelah Nabi Ibrohim menikahi Siti Hajar, beliau diberi kabar oleh malaikat bahwa beliau akan diberi anak, maka Nabi Ibrohim bernadzar “huwa idzan lillahi dzabih” kalau begitu anak itu akan saya sembelih karena Allah “

Kemudian ………….. idza balaqho sa’ya, ketika nabi Ismail mencapai umur sa’ya , artinya itu umur 7 th ( karena sudah mampu berjalan ikut ayahnya). Pendapat yg lain mengatakan sa’ya itu umur 13 th (karena sdh mampu berusaha) lalu Nabi Ibrohim diperintah untuk melaksanakan nadzarnya

Versi ke empat

Ketika Nabi Ibrohim belum mempunyai putra, sebelum menikah dengan siti hajar, beliau kalau berqurban, sekali qurban dengan 1000 kambing 300 sapi 100 unta untuk dirinya sendiri, tidak tangung2, sebab itu masyarakat itu takjub bahkan malaikatpun heran dan memuji Nabi Ibrohim, lalu Nabi ibrohim berkata “ semua yang aku buat kurban, itu bagi saya kecil”…lalu bersumpah, “demi Allah kalau aku punya anak laki laki, lalu disuruh untuk kurban, niscaya akan aku sembelih” kemudian lama berselang sampai sangat lama sekali, sampai lupa beliau akan ucapannya. Pada saat beliau pindah dari Mesir ke Ardi Muqoddasah (Palestina), lalu disana Nabi ibrohim dianugrahi  seorang putra yang sholih, yaitu nabi Ismail, sedangkan Nabi Ibrohim sudah lupa atas ucapannya dulu, sampai pada suatu saat, beliau melaksanakan salahsatu permintaan Siti Saroh atas Siti Hajar, yaitu pisah rumah dan pisah Negara,  maka Siti Hajar bersama putranya Nabi ismail  yang masih bayi dipisah diluar daerah Palestina, dan di tempatkan di suatu tempat yg saat itu adalah tempat yang kering yaitu di Mekkah,

Saat itu setiap hari Nabi Ibrohim mengunjungi nabi ismail,  dari Palestina ke Mekkah, pagi berangkat ke Mekkah dan sore sudah di Palestina. Dalam suatu riwayat disebutkan, Nabi Ibrohim menggunakan  kendaraan buroq ( asal kata al  barq yang berarti kilat), yaitu symbol dari sebuah kendaraan super cepat secepat kilat. Kemudian pada saat Nabi Ismail berumur 13 tahun, maka dikatakan kepada Nabi Ibrohim “ ufi binadzrika “ wahai Ibrohim, laksanakanlah nadzarmu “

Versi kelima

Dari kitab syarah hikam, yaitu kitab iqodzul himam , penyusun ibnu ajibah

Ini berkaitan dengan tafsir dalam surat ke 6 sebuah ayat ke 75 :

وكذلك نري إبراهيم ملكوت السماوات والأرض وليكون من الموقنين

Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia termasuk orang yang yakin

Di ceritakan dari sayyidina Ali bin Abi Tholib dari Nabi Saw. Riwayat hadits Usamah Azzuhair.

عن علي كرم الله تعالى وجهه قال : قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وسلم: ” لما رأى إبراهيم ملكوت السموات والأرض أشرف على رجل على معصية من معاصي الله تعالى فدعا عليه فهلك ثم أشرف على آخر على معصية من معاصي الله تعالى فدعا عليه فهلك ثم أشرف على آخر فذهب يدعو عليه فأوحى الله تعالى إليه أن يا إبراهيم إنك رجل مستجاب الدعوة فلا تدع على عبادي فإنهم مني على ثلاث: إما أن يتوب العاصي فأتوب عليه، وإما أن أخرج من صلبه نسمة تملأ الأرض بالتسبيح، وإما أن أقبضه إلي فإن شئت عفوت وإن شئت عاقبت ” “

قوله تعالى وكذلك نري إبراهيم ملكوت السماوات والأرض وليكون من الموقنين قوله تعالى وكذلك نري إبراهيم ملكوت السماوات والأرض أي ملك ، وزيدت الواو والتاء للمبالغة في الصفة . ومثله الرغبوت والرهبوت والجبروت . وقرأ أبو السمال العدوي ” ملكوت ” بإسكان اللام . ولا يجوز عند سيبويه حذف الفتحة لخفتها ، ولعلها لغة . ونري بمعنى أرينا ; فهو بمعنى المضي . فقيل : أراد به ما في السماوات من عبادة الملائكة والعجائب وما في الأرض من عصيان بني آدم ; فكان يدعو على من يراه يعصي فيهلكه الله ، فأوحى الله إليه يا إبراهيم أمسك عن عبادي ، أما علمت أن من أسمائي الصبور . روى معناه علي عن النبي صلى الله عليه وسلم . وقيل : كشف الله له عن السماوات والأرض حتى العرش وأسفل الأرضين . [ ص: 23 ] وروى ابن جريج عن القاسم عن إبراهيم النخعي قال : فرجت له السماوات السبع فنظر إليهن حتى انتهى إلى العرش ، وفرجت له الأرضون فنظر إليهن ، ورأى مكانه في الجنة ; فذلك قوله : وآتيناه أجره في الدنيا عن السدي . وقال الضحاك : أراه من ملكوت السماء ما قصه من الكواكب ، ومن ملكوت الأرض البحار والجبال والأشجار ،

حدثنا ابن بشار قال، حدثنا ابن أبي عدي ومحمد بن جعفر وعبد الوهاب, عن عوف, عن أسامة: أن إبراهيم خليل الرّحمن حدَّث نفسه أنه أرحمُ الخلق, وأن الله رفعه حتى أشرفَ على أهل الأرض, فأبصر أعمالهم. فلما رآهم يعملون بالمعاصي قال: اللهم دمِّر عليهم! فقال له ربه: أنا أرحم بعبادي منك, اهبطْ، فلعلهم أن يتوبوا إليّ ويُراجِعوا.

وروى أن إبراهيم عليه السلام حدث نفسه أنه أرحم الخلق فرفعه الله حتى أشرف على أهل الأرض فأبصر أعمالهم وما يفعلون فقال يا رب دمر عليهم فقال له الله تعالى أنا أرحم الخلق فرفعه الله حتى أشرف على أهل الأرض فأبصر أعمالهم وما يفعلون فقال يا رب دمر عليهم فقال له الله تعالى أنا أرحم بعبادي منك يا إبراهيم فلعلهم يتوبون ويرجعون وفي بعض التفاسير أنه كان يعرج كل ليلة إلى السماء وهو قوله تعالى وكذلك نرى إبراهيم ملكوت السموات والأرض فعرج به ذات ليلة فاطلع على مذنب على فاحشة فقال اللهم أهلكه يأكل رزقك ويمشي على أرضك ويخالف أمرك فأهلكه الله تعالى فاطلع على آخر فقال اللهم أهلكه فنودي كف عن عبادي رويداً رويداً فأني طالما رأيتهم عاصين وفي رواية أخرى فأوحى الله إليه يا إبراهيم أين رحمتك للخلق أنا أرحم بعبادي منك أما يتوبون فأتوب عليهم وأما أن أخرج من أصلابهم من يسبحني ويقدسني وأما أن يبعثوا في مشيئتي فأعفوا العاقل يا إبراهيم كفر ذنبك في دعوتك بدم قربان فنحرا بلافنودي في الليلة الثانية كفر ذنبك بدم فذبح بقراً فقيل له في الثالثة فذبح غنماً فقيل له في الرابعة كذلك فقرب من الأنعام إل الله ما بقي عنده فقيل له في الخامسة فقال يا رب لم يبق لي شئ فقيل له إنما تكفر ذنبك بذبح ولدك لأنك دعوت على العصاة فهلكوا فملا شمر لذلك وأخذ السكين بيده قال اللهم هذا ولدي وثمرة فؤادي وأحب الناس إلى فسمع هاتفاً يقول أما تذكر الليلة التي سأتل اهلاك عبادي أو ما تعلم أني رحيم بعبادي كما أنت شفيق بولدك فإذا سألتني أهلاك عبادي سألتك ذبح ولدك واحداً بواحد والبادي اظلم اه ولما كان الاطلاع على أسرار العباد قد يدرك بكثرة الطاعات والاجتهاد فقد تقصد النفس بالطاعة هذا الحظ الدنئ وهو مرض خفي نبه عليه الشيخ بقوله حظ النفس في المعصية ظاهر جلى وحظها في الطاعة باطن خفي ومداواة ما خفي صعب علاجه قلت حظ النفس في لمعصية هي متعة البشرية الظاهرة كلذة الأكل والشرب والنكاح وسماع اللهو وغير ذلك مما هو أذواق الحس التي هي محرمة.

Perlu dijelaskan terlebih dahulu,  bahwa Nabi ibrohim saat itu dikenal dengan sebutan abu dhifan/bapak para tamu ( abu = bapak, dhifan= tamu)  karena Nabi Ibrohim adalah manusia yang sangat penyayang kepada manusia, apalagi kepada faqir miskin, dari sayangnya sampai-sampai beliau tidak mau makan kalau tidak dengan tamu. Diceritakan juga bahwa bila tidak ada tamu, maka Nabi Ibrohim mencari tamu sampai satu mil – dua mil (sekitar 1600m/mil), baru kalau sudzh ada, kemudian berkenalan, beliau ajak untuk bertamu dan makan bersama di rumah nabi Ibrohim, dan ini sampai menjadi kebiasaan Nabi Ibrohim sehari-hari, sehingga Nabi Ibrohim setiap hari membuat prasmanan untuk semua orang. (Coba kalau sampean, dua hari saja membuat prasmanan)

Di ceritakan suatu saat nabi Ibrohim di uji (oleh nafsunya) dengan mengatakan dalam hatinya “ engkau ini Ibrohim, adalah laki-laki yang paling penyayang terhadap manusia,  Kemudian oleh sebab ini nabi Ibrohim seringkali diangkat Allah diperlihatkan apa yang di langit dan di bumi, dan nabi Ibrohim dapat melihat orang yg tidak tampak didepan mata, artinya seandainya beliau di Indonesia, beliau dapat melihat orang-orang yang ada di amerika, dan suatu saat nabi Ibrohim melihat orang yang sangat dholim terlewat batas, lalu nabi Ibrohim berdoa, Ya allah, matikan saja orang tersebut, maka matilah orang tersebut… dan kejadiaan ini terulang berapa kali.

Setelah berulangkali terjadi, Kemudian Allah  swt. Berfirman kepada nabi Ibrohim, wahai Ibrohim, mengertilah kamu, kamu itu orang yg makbul doanya, kalau kamu berdoa pada-Ku walaupun Aku tidak menyukainya, Aku akan tetap mengabulkannya, (jadi sebenarnya Allah tidak menyukai atas doa nabi Ibrohim tersebut) dan Akulah Maha Penyayang atas hamba-hambaKu, maka tahanlah, dan jangan sekali- kali berdoa jelek untuk hamba-Ku.., karena bisa jadi mereka yang bermaksiat  itu pada 3 hal,

1. Akhir hidupnya masih mau bertaubat dan kembali pada-Ku dan aku terima taubatnya.,

2. akhir hidupnya tidak bertaubat sampai mati, tapi dia punya keturunan yang sholih, dan membaca tasbih untuk-Ku.

3. Di bangkitkan dari qubur kemudian dihadapkan pada-Ku, bisa jadi Aku ampuni, atau Aku siksa.

Wahai Ibrohim, karena kamu pernah memintaku mematikan hambaku karna dia berbuat dholim, maka sekarang gantilah wahaai Ibrohim, sembelihlah anakmu, lalu nabi Ibrohim matur “ ya allah “ ini adalah anakku satu-satnya, buah hatiku  dan yang paling aku cintai lalu nabi Ibrohim mendengar ada suara “ adakah kamu ingat ketika malam itu, kamu berdoa kepada-Ku, untuk mematikan hamba-Ku, dan Aku mematikannya karna doamu, dan apakah kamu tidak tahu bahwa Aku juga sayang kepada hamba-Ku, sebagaimana kamu menyayangi anakmu, dan karena kamu pernah memintaku untuk mamatikan hambakunya, maka sekarang gantilah, matikanlah anakmu, satu diganti dengan satu, dan siapa yang memulai  itulah yang lebih dholim, sedangkan kamu adalah yang memulai.

Kesimpulan dalam kelima versi ini nabi Ibrohim di perintah untuk menyembelih anaknya, tujuannya bukan agar anaknya mati, tapi sejatinya agar nabi Ibrohim kembali mencintai Allah dan cintanya tidak dibagi-bagi pada yang lain. Oleh sebab itu Nabi Ibrohim mendapat gelar Kholilurrahman (kekasih Allah).

Ditulis ulang oleh Gus Didin, Pengasuh Sabielil Muttaqien Maesan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.