Jember – Jargon Wes Wayahe Membenahi Jember dengan berprinsip pada Sinergi, Kolaborasi dan Akselerasi dalam Membangun Jember yang sering digaungkan oleh Hendy Syswanto sepanjang kampanye di Pilkada kemarin benar-benar diaktualisasi oleh Bupati Jember di hari pertamanya beraktivitas sebagai Bupati pengganti Bupati Faida.

Seolah tak mau berlama-lama terjebak dalam pesta seremonial pelantikannya sebagai Kepala Daerah, Hendy sejak pukul 6 pagi sudah langsung beraktivitas. Mengunjungi Pasar Tradisional terbesar di Jember, Pasar Tanjung dan Pasar Mangli dan dilanjut dengan meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir kali Jompo semalam.

Yang menarik, disela-sela kunjungannya yang dikemas dengan Gowes bareng, Hendy menyempatkan sarapan pagi bersama semua rombongannya disekitar Pasar Mangli tanpa merasa risih dengan jabatannya sebagai orang nomor satu di Jember. Sebagai Kepala Daerah, ia sebenarnya bisa saja memerintahkan pejabatnya untuk menyiapkan acara sarapan seperti itu ditempat bergengsi. Namun ternyata, ia lebih memilih gaya yang natural, didampingi istrinya, ia begitu enjoy, bahkan berpose didepan kamera disebuah warung sangat sederhana di sekitar Mangli.

Dalam sessi wawancara dengan sejumlah awak media, diatas jembatan Gladak Kudung Dusun Krajan Desa Rambigundam Kecamatan Rambipuji yang diketahui sudah rusak sejak 7 Januari lalu, Hendy menyampaikan tentang perlunya sinergitas semua pihak.

“Ya harus begini kerja, harus semuanya, mosok aku dewe sing mikir, ya enggak lah” ujarnya didepan rombongan sambil menyindir Sekda Mirfano dan sejumlah OPD yang hadir termasuk Kades setempat.

“Harus kerja bareng kita, gak bisa dilakukan satu orang, gak bisa. Termasuk sampeyan Jurnalis, tolong disampaikan kepada masyarakat Jember bahwa kita harus bekerja bersama-sama” sambungnya.

Tentang teknis kerusakan jembatan, Hendy terlihat benar-benar menguasai tentang tehnik konstruksi jembatan dan solusinya. Masalah sungai yang sering menyebabkan banjir di jalan raya nasional di rambipuji yang menjadi tanggug jawab dan wewenang Pemerintah Provinsi, Hendy menyampaikan ;

“Kewajiban kita harus segera melaporkan dan memberikan usulan-usulan solusi serta mengawalnya ke Pemerintah Provinsi, agar segera memberikan bantuan dan segera dibangunkan tembok penahan setinggi 5 meter. InshaAllah tidak akan meluap lagi sampai di jalan raya Rambi ” tegasnya.

Menurut Hendy, kerusakan jembatan kudung itu kemungkinan besar akibat adanya penurunan tanah yang mengakibatkan salah pilar tengahnya bergeser. Solusinya, tentunya yang harus dilakukan demi keselamatan semua, “Motor roda dua boleh lewat, tetapi truk-truk jangan” lanjutnya.

“Kita segera akan melakukan penelitian tanah disekitar pilar, kalau menurut saya pilarnya masih kuat” terangnya.

Namun Hendy tidak langsung memastikan kekuatan pilar itu sebelum dilakukan penelitian struktur tanahnya, “Pilarnya masih mampu atau tidak, kalau tidak harus dibongkar” pungkasnya.

Pewarta : Kustiono Musri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back To Top