JEMBER – Teka-teki siapa yang akan menjabat Plh Bupati Jember menggantikan Faida yang telah sampai pada akhir masa jabatanya terjawab sudah.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa akhirnya tidak menunjuk Sekda (Mirfano ataupun Ahmad Imam Fauzy) sebagai Plh namun justru menunjuk Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Hadi Sulistyo, M.Si. sebagai Plh Bupati Jember melalui prosesi penyerahan SK oleh Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak malam ini pukul 20.00 di Ruang Wilwatikta, Gedung Negara “GRAHADI” Jalan Gubernur Suryo No. 07, Surabaya
Hadi panggilan akrabnya sekarang, alias Sulis panggilan sesama teman SMAnya yang juga alumni SMA Negeri 1 Jember angkatan tahun 1981 ini adalah salah satu putra terbaik Jember yang menjadi pembantu Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Satu lagi teman satu lettingnya sesama alumni SMAN1 Jember adalah Kepala Dinas Perdagangan Dr. Ir. Drajat Irawan, SE. MT
Tidak ditunjuknya Sekda Mirfano maupun Plh Sekda Ahmad Imam Fauzy, menurut Itqon Syauqi adalah sebuah langkah cerdas ditengah dualisme Sekda di Pemkab Jember,
“Ini langkah cerdas dari Gubernur mengabaikan kubu-kubuan birokrat yang sebenarnya mereka juga sedang dikendalikan oleh permainan kepentingan politik mengacaukan birokrasi,” kata Ketua DPRD Jember, Selasa, 16 Pebruari 2021.
Baca juga : Ketegangan Menunggu SK Plh Bupati Jember
Seperti diketahui, masa jabatan Bupati Jember Faida hari ini telah berakhir, sehingga sejak pukul 00.01 nanti Faida sudah tidak lagi menjabat sebagai Bupati Jember. Namun demikian, disampaikan oleh Plt. Kadiskominfo Jember Gatot Triyono. Meskipun sudah berakhir masa jabatannya, Bupati Faida masih akan meninggalkan rumah dinasnya di Pendapa Wahyawibawagraha Rabu besok .
“Hari ini masa terakhir beliau (Bupati Faida) bertugas, besok kemungkinan pergeseran dari pendapa ke rumah pribadi,” kata Gatot saat dikonfirmasi usai rapat Koordinasi Penyerahan Izin Mall Tangguh dan Tempat Ibadah Tangguh di Pendapa Wahyawibawagraha, Selasa (16/2/2021) sore.
Untuk keluar dari Pendapa Wahyawibawagraha, yang notabene juga rumah dinas Bupati Jember itu, kata Gatot, masih belum tahu waktu kepindahannya kapan.
“Rencana keluar dari pendapa besok, tapi kapan waktunya belum tahu. Karena besok pagi (Faida) masih ada giat. Mungkin siang geser,” kata pria yang juga menjabat sebagai Humas Pemkab Jember itu.
Sementara, sejak pukul 21.00 malam ini, Selasa 16 Februari 2021, beredar dikalangan wartawan tentang SOP Rencana Serah Terima Jabatan Bupati Jember Periode 2016 – 2021 Kepada Plh Bupati Jember yang akan dilaksanakan di Pendopo Wahya Wibawa Graha.
Rencananya, acara serah terima jabatan ini akan dilaksanakan di Pendopo Wahya Wibawa Graha Pukul 10.00 dengan mengundang sejumlah undangan terbatas hanya 13 orang yakni Wakil Bupati Jember, Forkopimda (Dandim 0824, Kapolres, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri), Pimpinan DPRD, Kepala Bakorwil, Kepala Kemenag dan Sekretaris Daerah.
Sedang undangan lainnya mulai Asisten, Staf Ahli, seluruh Kepala OPD, Camat, Lurah hanya akan mengikuti acara ini dengan menyaksikan melalui Chanel Youtube.
Tentang belum pindahnya Bupati Faida dari Pendopo sampai dengan malam ini, David Handoko Seto, Ketua Komisi C DPRD Jember menyayangkan kejadian ini. “Memalukan“ ketusnya.
Sepatutnya, lanjut David, paling tidak seperti Kyai Muqiet kemarin. Sejak Jum’at kemarin meski masa jabatan nya masih sampai hari Selasa ini, namun Kyai Muqiet sudah boyongan dari rumah dinas kembali pulang kerumah pribadi.
“ Jadi ada waktu bagi protokoler untuk menyiapkan segala sesuatunya tentang tempat tinggal bagi pejabat yang baru. Paling tidak yaacch…bersih-bersih laaah” ujarnya.
Pewarta : Kustiono Musri