BerandaHobiWarung Kembang

Warung Kembang

Sebelumnya, Dandik pemilik Warung Kembang ini lebih dikenal sebagai kontraktor taman landscape yang kerjanya muter di hampir seluruh kota kota besar di Indonesia dan bahkan produk jasanya saat itu ada yang sampai ke Singapore.

Tahun 2014, saat pulang ke Jember dan bercengkerama bersama keluarga, ia mendengar keinginan istri dan anaknya untuk bisa berkumpul bersama setiap saat. Tidak seperti aktifitas yang selama itu dijalaninya sebagai kontraktor yang jarang bisa punya waktu kumpul keluarga.

“Pulang, disambati anak bojo untuk bikin usaha agar bisa kumpul dengan keluarga” ujarnya sambil terlihat menerawang kembali ke masa lalu.

“Buka Warung” itu yang ada dalam benaknya menjawab keinginan anak dan istrinya.

Tetapi, ia mengaku tidak memiliki basic usaha kuliner sama sekali, termasuk dengan sang istri yang setia menemaninya dalam suka dan duka. Alhasil, pikirannya melayang dan berfikir keras bagaimana memenuhi keinginan keluarganya.

Kebiasaannya yang suka bergaul dan punya banyak teman serta seneng kumpul-kumpul ternyata malah jadi inspirasinya. “Warung tok, mangan, wareg, mulih. Gak ada ramenya. kudhu unik. Harus ada even dan bersinergi dengan kelompok budayawan” ujarnya pada MediaXfile Sabtu Juli 2020.

Berangkat dari pemikiran besar itu, ia kemudian merintis usaha kulinernya di 2014. Setelah infrastruktur nya siap, ia mulai dengan mengumpulkan komunitas budaya dan ngobrol gayeng di Warung Kembang. dan puncaknya, dari obrolan bersama komunitas budaya itu, ia dan kawan kawan didapuk untuk melaksanakan Festival Budaya 2016 oleh Pemkab Jember.

Hari ini, Warung Kembang sudah menjadi salah satu pilihan utama bagi tokoh-tokoh di Jember menjamu koleganya untuk acara makan siang atau makan malam dengan suasana taman yang indah dan asri.

Disamping lokasinya yang berada di desa dipinggir kota, 7 km dari pusat keramaian, lahan parkir yang luas dan mampu menampung lebih dari 10 Bus besar