Jember, Xposfile – Vaksinasi yang digelar Badan Intelejen Negara (BIN) di Desa Suren, Kecamatan Ledokombo dan di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember disambut antusias warga.
Kepala Desa Suren, Mohammad Tahe mengapresiasi dan berterima kasih dengan vaksinasi masal yang digelar BIN pada hari ini Rabu, 8 Desember 2021.
“Ini membuktikan bahwa semua institusi negara memperhatikan kesehatan dan keselamatan rakyat terhadap pandemi Covid-19,” katanya.
Bahkan Tahe berharap semua instansi secara reguler melakukan vaksinasi di desa.
“Soalnya gini, kadang itu ada warga yang dosis pertama divaksin sinovac tapi vaksin berikutnya bukan sinovac sehingga masyarakat banyak yang bingung mau kemana untuk vaksin keduanya,’ujarnya.
Sementara warga setempat Suyati berumur 60 tahun, mengatakan awalnya sempat takut untuk vaksin tapi setelah mendapat sosialisasi terkait keamanan vaksin, dirinya mau.
“Dari Pak Jokowi sampai Kyai disini divaksin ndak apa-apa, masa masih khawatir,”katanya.
Berdasarkan data Puskesmas Kecamatan Ledokombo, hingga saat ini persentase capaian vaksin sebanyak 46 persen dosis pertama sedangkan 32 persen diantaranya adalah warga lansia.
“Dosis pertama 46 persen kalau lansia 32 persen,” kata Kepala Puskesmas Ledokombo dr. Sukron Nanda Firmansyah.
Terkait kendala, menurut dr. Sukron adalah tenaga vaksinator dan sasaran vaksinasi.
“Kalau tenaga biasanya dari puskesmas sehingga terpecah antara pelayanan di puskesmas dan vaksinas,”katanya.
“Kalau untuk sasaran, kesulitan kita selesaikan dengan vaksinasi di dusun dan RW melibatkan kader posyandu,”imbuh Sukron.
Sementara menurut informasi total jumlah dosis vaksinasi masal yang digelar BIN di Desa Suren dan Kecamatan Kalisat mencapai 1750 dosis. BIN sendiri akan mengglontor total vaksin sebanyak 5000 dosis.
Kepala Desa Suren Mohammad Tahe menceritakan saat ini kesadaran warga desanya jauh lebih baik dibanding awal vaksinasi. Dulu masyarakat banyak yang termakan hoax sehingga enggan divaksin.
“Kalau dulu warga itu masih banyak yang termakan hoax. Ada yang bilang takut sakit, apalagi ada kabar yang meninggal, mereka akhirnya takut,”katanya.
Namun kata Tahe, untuk menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat agar mau ikut vaksinasi pihak Pemdes Suren melibatkan tokoh ulama setempat. Pasalnya warga setempat sangat taat dengan perintah ulama.
“Kita menggandeng ulama dan Pak Kyai. Kebetulan banyak ponpes disini seperti Ponpes Miftahul Ulum, As Sabrowi dan Ar Rohmah, akhirnya mereka mau,”katanya
“Kadang kita juga harus sedikit pakai trik mengubah kata vaksin dengan imunisasi, warga itu ada yang tidak mau divaksin tapi kalau dikasih tahu itu bukan vaksin tapi imunisasi mereka mau,” pungkasnya sambil tertawa.
Pewarta : Kustiono Musri